Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, berencana membahas percepatan pembangunan Waduk Gongseng di Kecamatan Temayang, bersama Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, pekan depan.
     
"Pembahasan percepatan pembangunan Waduk Gonseng juga akan mengundang Perhutani, kontraktor pelaksana juga pihak kecamatan," kata Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Edi Sutanto, di Bojonegoro, Selasa.
     
Ia menjelaskan pembangunan konstruksi Waduk Gonseng belum bisa dilaksanakan karena sebanyak 260 kepala keluarga (KK) atau sekitar 830 jiwa di Desa Kedungsari dan Papringan, Kecamatan Temayang, belum bisa direlokasi.
     
Warga belum bisa direlokasi karena tanah yang akan ditempati untuk merelokasi merupakan tanah Perhutani yang belum diperoleh tanah penggantinya. 
     
"Tanah warga yang akan dimanfaatkan Waduk Gonseng seluas 45 hektare. Warga akan direlokasi di tanah Perhutani seluas 85 hektare, sehingga dibutuhkan tanah pengganti," ucapnya, menegaskan.
     
Menurut dia, pembangunan Waduk Gonseng tetap jalan, tapi hanya pekerjaan dengan skala kecil, seperti pembersihan jalan. Pencapaian pekerjaan fisik yang sudah mendekati selesai yaitu saluran penggelak dan dam. 
     
Dengan demikian, penyerapan anggaran baru sekitar 17 persen dari alokasi biaya pembangunan Waduk Gonseng sebesar Rp490 miliar dari APBN.
     
"Dari alokasi angaran Rp490 miliar itu untuk biaya pembangunan fisik Rp367 miliar, sedangkan sisanya untuk pembebasan tanah," jelas dia.
     
Sesuai data teknis dari Dinas Pengairan menyebutkan Waduk Gonseng merupakan bendungan timbunan batu zona inti tegak, dengan daya tampung 22,43 juta meter kubik. 
     
Waduk yang memiliki luas genangan 433,19 hektare  mampu mengairi areal pertanian seluas 6.191 hektare di daerah irigasinya.
     
Selain itu, Waduk Gonseng juga berfungsi sebagai pengendali banjir sebesar 2 juta meter kubik dan penyedia air baku sekitar 300 liter/detik. 
     
Sesuai kontrak pekerjaan pembangunan Waduk Gonseng dengan kontraktor PT Hutama Karya Jakarta, dimulai sejak 24 Desember 2013 sampai 2 Desember 2017.      
     
Keberadaan Waduk Gonseng akan mendukung sistem pengairan di jaringan irigasi Waduk Pacal yang kemampuannya mulai menurun karena faktor usia.
     
"Sistem jaringan irigasi Waduk Gonseng juga memanfaatkan jaringan irigasi Waduk Pacal," kata Edi, menambahkan. (*)





Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016