Madiun (Antara Jatim) - Kenaikan harga gula pasir telah memicu inflasi di Kota Madiun, Jawa Timur, pada bulan Mei 2016 yang mencapai 0,06 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 120,74.

"Inflasi di Kota Madiun terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh adanya perubahan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran. Salah sau emicunya adalah kenaikan harga gula pasir," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun, Firman Bastian, kepada wartawan, Selasa.

Sejak akhir April lalu, komoditas gula pasir terus mengalami kenaikan signifikan di sejumlah pasar tradisional yang saat ini berkisar antara Rp15.000 hingga Rp16.000 per kilogram dari harga normal yang mencapai Rp11.000 hingga Rp12.000 per kilogram. 

Di Kota Madiun, lima dari tujuh kelompok pengeluaran yang merupakan objek survei indeks harga konsumen mengalami inflasi dan dua kelompok lainnya deflasi. 

Lima kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi pada Mei 2016 adalah kelompok kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,49 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,03 persen; kelompok sandang sebesar 0,48 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,17 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03 persen. 

Sementara dua kelompok yang mengalami deflasi adalah bahan makanan sebesar -0,43 persen serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan -0,02 persen.

Menurut dia, selain gula pasir, terdapat kenaikan harga sejumlah komoditas lain yang memicu terjadinya inflasi di Kota Madiun. Di antaranya, minyak goreng, daging ayam ras, rokok kretek, dan emas perhiasan.

Sedangkan, komoditas yang mengalami penurunan harga dan menekan laju inflasi antara lain tomat sayur, bawang merah, tomat buah, biskuit, dan kacang panjang.

Firman menambahkan, dari delapan kota penghitung inflasi nasional di Jawa Timur, semuanya tercatat mengalami inflasi. 

"Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kabupaten Sumenep sebesar 0,31 dengan angka IHK 120,70. Sedangkan inflasi terendah adalah Kota Madiun yang mencapai 0,06 dengan ankga IHK 120,74," kata dia. 

Sementara, Provinsi Jawa Timur tercatat mengalami inflasi sebesar 0,14 persen dan secara nasional terjadi inflasi sebesar 0,24 persen. 

Sesuai data di BPS Kota Madiun, angka inflasi pada Mei 2016 di Jember sebesar 0,15 persen, Banyuwangi (0,12), Kediri (0,12), Malang (0,15), Probolinggo (0,15), Madiun (0,06) dan Surabaya 0,13 persen. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016