Pamekasan (Antara Jatim) - hatan nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Jumlah pusat layanan kesehatan ini masih sangat kurang, mengingat peserta JKN yang terdata di BPJS Kesehatan se-Madura hingga saat ini sebanyak 2.419.359 orang," kata Kepala BPJS Kesehatan Pamekasan Ismail Marzuki di Pamekasan, Sabtu.

Dari 140 puskesmas yang menjadi mitra BPJS Kesehatan dalam hal penyelenggaraan program JKN itu, jumlah tempat tidur pasien 600-an unit.

Menurut Ismail, jumlah itu termasuk tempat tidur di empat rumah sakit umum daerah dan satu rumah sakit swasta yang juga menjadi mitra BPJS Kesehatan.

"Idealnya, sesuai standar organisasi kesehatan dunia, ialah 1 banding 1.000," katanya.

Jika jumlah penduduk di Pulau Madura saat ini 3,9 juta jiwa, maka tempat tidur pasien (bed) yang seharusnya tersedia sekitar 400.000 unit.

"Makanya wajar, apabila pelayanan kepada peserta BPJS, baik di puskesmas maupun di rumah sakit selama ini selalu membeludak," katanya.

Ismail mengemukakan, pihaknya sebenarnya sangat berharap agar rumah sakit swasta yang ada di empat kabupaten di Pulau Madura itu, bisa menjadi mitra BPJS Kesehatan dalam penyelenggaraan program JKN itu.

Namun, yang menjadi kendala, kata dia, diantara rumah sakit swasta yang ada di Madura itu, tidak ada yang memenuhi ketentuan, yakni tidak memiliki izin lengkap.

"Hanya Rumah Sakit Kalianget yang memenuhi standar dan izin operasional lengkap. Jadi kalau swasta, hanya rumah sakit itu yang menjadi mitra BPJS Kesehatan," katanya, menjelaskan. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016