Surabaya (Antara Jatim) - Real Estate Indonesia (REI) Jatim dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya saling tunggu realisasi pembangunan underpss atau jalan bawah tanah di Jalan Mayjend Sungkono Surabaya.
    
Kepala Bappeko Surabaya Agus Imam Sonhaji, di Surabaya, Jumat, mengatakan pihaknya mengatakan pihak pemkot sudah menyerahkan pembangunan underpass ke pihak DPD REI.
    
"Kita sudah serahkan semuanya ke REI Jatim. Ada progress kok, cuma ya fisiknya memang belum," kata Agus.
    
Underpass ini digadang sebagai solusi kemacetan di Surabaya Barat. Selain itu ground breaking proyek senilai Rp80 miliar ini juga sudah jauh dilakukan pada September tahun lalu.
    
Sebelumnya pihak pemkot sudah menarget bahwa pembangunan underpass bisa dilakukan mulai awal tahun ini. Lalu proyek sempat molor lantaran pemindahan pipa PDAM yang ada tepat di bundaran satelit belum dipindahkan. Pembangunan proyek ini molor hingga dijanjikan akan dimulai awal Mei. Namun nyatanya hingga memasuki bulan Juni ini proyek jalan ini juga masih jalan di tempat.
    
Saat dikonfirmasi ke Ketua DPD REI Jatim Totok Lusida mengakui kalau saat ini proyek jalan underpass masih belum dimulai. Hal ini dikarenakan pihak pengembang masih menunggu berkas perjanjian kerja sama yang harus ada antara pemkot dengan REI dan seluruh pengembang.
    
Totok mengatakan hingga kini berkas itu masih belum dipenuhi oleh pemkot, sehingga otomatis proyek masih belum bisa dimulai.
    
"Kita menunggu berkas kerja sama dari pemkot. Kalau berkas kerja samanya belum diserahkan oleh pemkot lalu bagaimana kita bisa bergerak, bolanya ada di pemkot," tegas Totok.
    
Menurut Totok perjanjian itu adalah masalah administratif yang harus diselesaikan swbelum proyek dijalankan. Jika tidak dilengkapi maka pencairan dana untuk proyek juga akan ngadat dan proyek tidak bisa berjalan.
    
Sebab, lanjut dia, perjanjian itu juga sebagai pengikat antarpengembang yang ada turut serta dalam proyek underpass tersebut.
    
Sebagaimana diketahui, sesuai rencana, jalan ini akan membentang membelah bundaran satelit. Dibangunnya underpass ini untuk mencegak kemacetan akibat adanya persimpangan sebidang.
    
Proyek ini ditargetkan dimulai tahun ini dan selesaidalam kurun waktu satu setengah tahun. Proyek ini tidak didanai dengan APBD melainkan dengan dana dari pengembang. Kompensasinya pemkot akan memberikan kemudahan perizinan bagi para pengembang di Surabaya barat. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016