Surabaya (Antara Jatim) - Salah satu produsen semen di Indonesia, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berkomitmen tak berhenti melakukan pemberdayaan masyarakat di sekitar pabrik-pabriknya yang tersebar di Indonesia.
 
"Komitmen ini perlu dijalankan perusahaan yang beroperasi atau berjualan di masyarakat, bukan hanya sebagai 'crisis-prevention' tapi untuk menciptakan kemajuan bersama," ujar Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya pada siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Minggu.

Pihaknya mengaku mendapatkan dampak positif dari implementasi program "Corporate Social Responsibility" (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan berupa hubungan mutual sehat dengan masyarakat di sekitar wilayah operasinya.

Ia menjelaskan, dampak proses bisnis dan CSR yang sehat dapat dilihat di lahan sawah dan ladang di lokasi pabrik dengan tidak sampai terjadi kekeringan, tetap subur dan berproduksi dengan bagus.

"Ini adalah visi pemberdayaan masyarakat dan lingkungan yang kami jalankan dengan nyata sejak puluhan tahun lalu," ucapnya.

Di sektor pendidikan, pihaknya mendorong berbagai sekolah di desa binaannya menjadi sekolah unggulan berwawasan lingkungan dam berkategori Sekolah Adiwiyata.

"Tidak hanya satu, tapi sekarang sudah ada sembilan Sekolah Adiwiyata oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH), baik tingkat provinsi maupun nasional," katanya.

Selain itu, INTP mendorong masyarakat pro ktif mengelola desa dan lingkungannya, yakni kampung yang memiliki ketahanan menghadapi dampak perubahan iklim hadir di publik sebanyak delapan desa, baik di wilayah sekitar maupun yang tidak terkait sama sekali.

Sementara itu, CSR & Security Division Manager Indocement Sahat Panggabean menyampaikan bahwa visi bisnis industri hijau juga ditunjukkan lewat program CSR berbasis kebutuhan obyektif masyarakat dan mengedepankan karakter asli kearifan lokal.

"Seluruh program CSR disusun komprehensif dan tidak selalu harus dilakukan di lingkungan pabrik. Seperti yang kami lakukan di Kampung Proklim, di Desa Cilengkrang, Bandung," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016