Tulungagung (Antara Jatim) - Satuan Reserse Narkoba Polres Tulungagung, Jawa Timur menangkap seorang mahasiswa dan lima remaja lain yang diduga anggota sindikat perdagangan narkotika jenis dobel L dengan wilayah distribusi kalangan mahasiswa dan pelajar setempat.
"Jaringan mereka terungkap setelah salah satu tertangkap dan diinterogasi tim buru sergap sehingga muncul beberapa nama lainnya," kata Kasat Reskoba Polres Tulungagung, AKP Siswanto di Tulungagung, Sabtu.
Tanpa menyebut detail nama satu per satu tersangka yang kini meringkuk di sel tahanan Polres Tulungagung, Siswanto memastikan satu di antara mereka berinisial Dn (19) berstatus mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Tulungagung.
Menurut keterangan Siswanto, peran oknum mahasiswa semester genap itu menjadi pemasok pil koplo atau dobel L di kalangan sesama mahasiwa dan pelajar.
"Dari mahasiswa ini pertama kali kasus ini terungkap. Kami masih coba kembangkan lagi karena informasinya penggunaan psikotropika di kalangan mahasiswa dan pelajar cukup tinggi," ujarnya.
Setelah mengorek keterangan dari Dn, lanjut Siswanto, operasi penangkapan secara terpisah dilakukan terhadap lima jaringan pengedar lain yang rata-rata berusia antara 24-37 tahun.
Hasilnya, kata dia, dalam tempo kurang dari 2 x 24 jam lima jaringan Dn diringkus berikut sejumlah barang bukti.
"Enam pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara sebagaimana diatur dalam Undang-undang nomor 26/2009 tentang kesehatan," ujarnya.
Siswanto menengarai, dari keenam tersangka polisi menyita 3.256 pil koplo yang diduga dipasok dari wilayah Kediri.
Barang terlarang itu lalu diperjualbelikan dengan metode ranjau, yakni menaruh paket psikotropika di tempat tertentu lalu ditinggal untuk selanjutnya diambil pembeli dalam rentang jarak waktu tertentu.
"Transaksi mereka biasanya melalui ponsel untuk menghindari deteksi petugas," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Jaringan mereka terungkap setelah salah satu tertangkap dan diinterogasi tim buru sergap sehingga muncul beberapa nama lainnya," kata Kasat Reskoba Polres Tulungagung, AKP Siswanto di Tulungagung, Sabtu.
Tanpa menyebut detail nama satu per satu tersangka yang kini meringkuk di sel tahanan Polres Tulungagung, Siswanto memastikan satu di antara mereka berinisial Dn (19) berstatus mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Tulungagung.
Menurut keterangan Siswanto, peran oknum mahasiswa semester genap itu menjadi pemasok pil koplo atau dobel L di kalangan sesama mahasiwa dan pelajar.
"Dari mahasiswa ini pertama kali kasus ini terungkap. Kami masih coba kembangkan lagi karena informasinya penggunaan psikotropika di kalangan mahasiswa dan pelajar cukup tinggi," ujarnya.
Setelah mengorek keterangan dari Dn, lanjut Siswanto, operasi penangkapan secara terpisah dilakukan terhadap lima jaringan pengedar lain yang rata-rata berusia antara 24-37 tahun.
Hasilnya, kata dia, dalam tempo kurang dari 2 x 24 jam lima jaringan Dn diringkus berikut sejumlah barang bukti.
"Enam pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara sebagaimana diatur dalam Undang-undang nomor 26/2009 tentang kesehatan," ujarnya.
Siswanto menengarai, dari keenam tersangka polisi menyita 3.256 pil koplo yang diduga dipasok dari wilayah Kediri.
Barang terlarang itu lalu diperjualbelikan dengan metode ranjau, yakni menaruh paket psikotropika di tempat tertentu lalu ditinggal untuk selanjutnya diambil pembeli dalam rentang jarak waktu tertentu.
"Transaksi mereka biasanya melalui ponsel untuk menghindari deteksi petugas," ujarnya.(*)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016