Kediri (Antara Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar akan mengajak  pelaku usaha untuk melakukan operasi pasar guna menekan inflasi di Kota Kediri menjelang Ramadhan 2016.
     
"Kami akan mengajak kerja sama para pelaku usaha, termasuk grosir, pusat perbelanjaan, untuk memberikan potongan harga. Jangan ambil selisih dari momen Ramadhan maupun Idul Fitri," katanya di Kediri, Jawa Timur, Jumat.
     
Ia mengatakan, pemerintah kota akan berupaya maksimal untuk menekan inflasi. Koordinasi juga dilakukan dengan tim pengendali inflasi daerah (TPID), dengan harapan inflasi di Kediri tidak tinggi.
    
"Kami kerjasama supaya mereka bisa membantu agar inflasi tidak tinggi. Kalau inflasi tetap akan terjadi, sebab dipengaruhi pasar, jadi kami berupaya menekannya supaya masyarakat tidak mengeluarkan uang banyak ketika belanja," katanya.
     
TPID Kota Kediri mengingatkan agar pemerintah mewaspadai terjadinya inflasi menjelang Ramadhan, yang salah satunya dipicu karena semakin naiknya harga bahan pokok.
     
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Djoko Raharto mengatakan saat ini kenaikan harga yang paling menonjol adalah harga gula pasir maupun harga bawang putih. 
     
"Untuk gula, saat ini gula rafinasi pasokan di pasar agak turun. Saat ini baru mulai musim giling dan baru Juni produksi ada," katanya.
     
Di pasar tradisional Kediri, harga gula pasir sekitar Rp16 ribu per kilogram. Harga ini naik ketimbang pekan lalu yang harganya masih sekitar Rp15.000 per kilogram.
    
Untuk itu, Djoko menganjurkan agar pemerintah secepatnya melakukan operasi pasar, guna menekan harga. Hal itu penting, demi menjaga stabilitas harga bahan pokok, terlebih lagi pemerintah pusat juga memperhatikan inflasi.
     
"Tentunya nanti akan melakukan tindakan, operasi pasar murni. Namun, masalah ini kan sementara, nanti ketika masa giling dilakukan produksi pasti naik," katanya. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016