Jakarta (ANTARA News) - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Ahmad Hasyim Muzadi mengusulkan pembentukan asosiasi jurnalis Muslim melalui Konferensi Internasional Media Islam (International Conference of Islamic Media/ICIM) untuk mendorong pemberitaan komprehensif di dunia Islam.
"Saya mengusulkan setelah ini (ICIM) harus ada asosiasi jurnalis Muslim, jangan hanya wacana-wacana," katanya saat menyampaikan presentasi tentang media Islam untuk pembelaan umat dalam ICIM di Wisma Antara, Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan asosiasi media Muslim tidak selalu harus menampilkan dalil-dalil Islam, tetapi mengedepankan rasionalisasi dari esensi keluhuran nilai.
Selain itu, dia mengatakan media berperan dalam menyebarkan pemberitaan tentang kebenaran sehingga tidak ada "penyesatan" pemberitaan di kalangan Muslim di dunia.
Dengan pemberitaan yang kurang menyeluruh, masyarakat dapat memberikan respons yang tidak sesuai dengan konteks masalahnya.
"Selain ada yang tidak diberitakan, ada penyesatan pemberitaan di kalangan Muslim di dunia," tuturnya.
Menurut mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu, berbagai kekerasan yang dilakukan Muslim, salah satunya karena faktor kurang pemberitaan yang komprehensif.
"Kurangnya media sehingga tidak mengetahui duduk masalah sesungguhnya terhadap suatu persoalan. Ulama, kiai siap berjuang, tetapi dia dia tidak mengenal, tidak well informed (kurang informasi) terhadap masalah. Itu tidak boleh dibiarkan," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Saya mengusulkan setelah ini (ICIM) harus ada asosiasi jurnalis Muslim, jangan hanya wacana-wacana," katanya saat menyampaikan presentasi tentang media Islam untuk pembelaan umat dalam ICIM di Wisma Antara, Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan asosiasi media Muslim tidak selalu harus menampilkan dalil-dalil Islam, tetapi mengedepankan rasionalisasi dari esensi keluhuran nilai.
Selain itu, dia mengatakan media berperan dalam menyebarkan pemberitaan tentang kebenaran sehingga tidak ada "penyesatan" pemberitaan di kalangan Muslim di dunia.
Dengan pemberitaan yang kurang menyeluruh, masyarakat dapat memberikan respons yang tidak sesuai dengan konteks masalahnya.
"Selain ada yang tidak diberitakan, ada penyesatan pemberitaan di kalangan Muslim di dunia," tuturnya.
Menurut mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu, berbagai kekerasan yang dilakukan Muslim, salah satunya karena faktor kurang pemberitaan yang komprehensif.
"Kurangnya media sehingga tidak mengetahui duduk masalah sesungguhnya terhadap suatu persoalan. Ulama, kiai siap berjuang, tetapi dia dia tidak mengenal, tidak well informed (kurang informasi) terhadap masalah. Itu tidak boleh dibiarkan," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016