Bojonegoro (Antara Jatim) - Bulog Subdivre III Bojonegoro, Jawa Timur, mulai menyalurkan jatah beras sejahtera (rastra) jatah Juni kepada rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM) di wilayah kerjanya Bojonegoro, Tuban dan Lamongan.
     
"Penyaluran rastra untuk Juni dilakukan sekarang ini pada Mei karena ada permintaan dari pemerintah kabupaten (pemkab) di tiga kabupaten," kata Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Eldal Sulaiman, di Bojonegoro, Sabtu.
     
Pemkab, lanjut dia, mengajukan permintaan penyaluran rastra jatah Juni bagi RTSPM pertimbangan untuk meringankan warga penerima rastra menjelang Puasa Ramadhan.
     
"Apalagi menjelang Puasa Ramadhan ada kecenderungan harga beras naik juga harga sejumlah bahan pokok," ucapnya, menegaskan.
     
Lebih lanjut ia menjelaskan penyaluran rastra jatah Mei bagi RTSPM di tiga kabupaten di wilayah kerjanya sudah selesai. 
     
Tapi penyaluran rastra bagi RTSPM jatah Juni baru Bojonegoro yang sudah selesai, sedangkan Tuban dan Lamongan masih dalam proses penyaluran. 
     
"Penyaluran rastra di Lamongan dan Tuban belum selesai karena lokasinya jauh dari gudang," tandasnya.
     
Ia menyebutkan jumlah penerima rastra Bojonegoro sebanyak 118.354 RTSPM di 430 desa/kelurahan di 28 kecamatan dan Tuban sebanyak 116.040 RTSPM di 328 kelurahan/desa di 20 kecamatan dan Lamongan  122.950 RTSPM di 474 desa di 27 Kecamatan.
     
Menurut dia, prinsip penyaluran rastra bagi RTSPM di antaranya harus tepat sasaran, waktu, harga, kuantitas dan kualitas. Rastra yang dibagikan jatahnya tidak ada perubahan tetap 15 kilogram per RTSPM dengan harga Rp1.600 per kilogram.
     
Oleh karena itu, ia menyatakan warga penerima rastra bisa mengajukan klaim di lokasi pendistribusian atau langsung menghubungi "call center" yang dibuka di tiga kabupaten, kalau beras yang diterima tidak sesuai kualitas dan kuantitas.
     
"Kami secepatnya mengganti beras yang diterima warga kalau memang kualitasnya buruk," ucapnya, menegaskan. 

 Ia menambahkan bulog juga akan menggelar operasi pasar menjelang Puasa Ramadhan sebagai antisipasi mulai naiknya harga berbagai macam jenis beras.
     
"Rastra yang disalurkan selama dua bulan bersamaan juga mirip operasi pasar untuk mengantisipasi kenaikan harga beras," tandasnya.(*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016