Bojonegoro (Antara Jatim) - Perolehan pengadaan di Bulog Subdivre III Bojonegoro, Jawa Timur, mulai berkurang menjadi sekitar 500 ton setara beras per hari yang bisanya bisa mencapai 1.000 ton setara beras per hari, sejak dua pekan terakhir.
Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Efdal Sulaiman, di Bojonegoro, Jumat, mengatakan, berkurangnya penyerapan gabah dan beras karena panen tanaman padi di wilayah kerjanya Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, sudah berkurang drastis.
Meski panen tanaman padi berkurang, menurut dia, pengadaan tetap berlanjut dengan fokus melakukan pembelian beras.
"Kami dalam pengadaan sekarang ini tidak melakukan pembelian beras kualitas premium. Hanya melakukan pembelian beras kualitas medium yang harganya masih di bawah hara pembelian Pemerintah (HPP)," katanya, menegaskan.
Sesuai data, katanya, perolehan pengadaan beras di wilayah kerjanya mencapai 40.983 ton setara beras atau sekitar 43 persen dari target yang ditetapkan sebesar 117 ribu ton setara beras, per 20 Mei.
Perolehan pengadaan di wilayah kerjanya itu, menurut dia, tertinggi diurutan kedua di 13 bulog se-Jawa Timur, di bawah Bulog Surabaya Utara.
"Kalau target perolehan pengadaan di Bojonegoro dari target 37 ribu ton setara beras, untuk perolehannya sudah di atas 50 persen," ucapnya, menegaskan.
Melihat perolehan dalam pengadaan itu ia optimistis target pengadaan yang ditetapkan sebesar 117.00 ton setara beras bisa tercapai karena masih ada panen tanaman padi musim kemarau.
"Pengadaan tetap melibatkan TNI juga gabungan kelompok tani (gapoktan) dan kotak tani nelayan dan andalan (KTNA)," ucapnya, menegaskan.
Menjawab pertanyaan ia mengatakan belum melakukan pengiriman beras ke luar Jawa sebagaimana yang pernah dilakukan di tahun-tahun lalu.
Pemilik UD Barokhah Alam di Kecamatan Balen, Khafidz Al Amin menyatakan mengurangi pengiriman beras ke bulog karena harga beras di tingkat petani naik.
"Saya lebih banyak melayani permintaan pasar ke luar daerah, seperti Madura, dan Bali, dibandingkan harus mengirimkan beras ke bulog," jelas dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016