Tulungagung (Antara Jatim) - Badan SAR Nasional memperluas area pencarian korban hanyut terbawa arus banjir di Sungai Mlinjon, Kecamatan Suruh, Trenggalek, Jatim, Senin (9/5) hingga radius 50 kilometer di area Bendung Niama, Tulungagung,  karena tiga hari penyisiran tak kunjung ditemukan.
    
"Hari ini pencarian diperluas dengan membagi tiga tim rescue gabungan Basarnas, BPBD dan kepolisian," kata Kepala Operasi Basarnas Pos SAR Trenggalek, Yoni Fariza di Trenggalek, Rabu.
    
Tiga area yang menjadi fokus pencarian tim basarnas menurut Yoni di bagi atas wilayah hulu hingga hilir.
    
Tim rescue pertama menurut penjelasan Yoni, menyusuri sepanjang alur Sungai Mlinjon menggunakan perahu karet, mulai dari titik korban hanyut terseret banjir di Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh hingga wilayah Kecamatan Karangan dan sebagian Kota Trenggalek.
    
Area kedua yang disusur tim rescue Basarnas dan BPBD menggunakan perahu karet adalah sepanjang Sungai Ngasinan, mulai dari Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan hingga Durenan.
    
"Tim ketiga melakukan pencarian melalui jalur darat menggunakan sepeda motor trail menyusuri sepanjang jalur sungai hingga wilayah Bendung Niama," ujarnya.
    
Namun sejak proses pencarian di hari ketiga dilakukan pada pukul 07.00 WIB hingga sore,  belum membuahkan hasil.
    
Kondisi alur sungai yang sebagian dalam dan sebagian lain dangkal menyulitkan perahu basarnas bergerak leluasa, katanya.
    
"Itu masih diperburuk banyaknya ranting, kayu dan sampah yang menumpuk serta merintangi jalannya perahu evakuasi," ujarnya.
    
Yoni mengatakan pencarian akan dilanjutkan Kamis (12/5) pagi setelah terlebih dulu dilakukan evaluasi ulang oleh tim rescue gabungan Basarnas, BPBD dan kepolisian.
    
"Secara teori, kondisi jasad harusnya sudah mulai membusuk dan rusak sehingga mengeluarkan bau serta mengundang lalat atau sejenisnya yang bisa menjadi pertanda keberadaan korban," ujarnya.
    
Insiden orang hanyut menimpa empat orang pencari batu di sekitar Sungai Mlinjon, Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh, Senin (9/5) sekitar pukul 13.30 WIB.
    
Tiga dari empat korban hanyut berhasil menyelamatkan diri saat air bah dari arah pegunungan tiba-tiba melanda Sungai Mlinjon yang bermuara di Sungai Ngasinan hingga Bendung Niama di Tulungagung tersebut.
    
Namun satu korban pemilik truk diesel rakitan (disebut edet atau ledok), Dedit Candra (32) hilang terseret arus banjir bersama kendaraan miliknya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016