Bojonegoro (Antara Jatim) - Pengadaan pangan di Bojonegoro, Jawa Timur, sudah mencapai 24.840 ton setara beras atau 66,59 persen dari target yang ditetapkan sebesar 37.300 ton setara beras, per 10 Mei.
Tim Penyerapan Gabah Petani (Sergap) dari Kodim 0813 Bojonegoro Kapten Inf. Teguh Irianto, Selasa, di Bojonegoro, menjelaskan, pengadaan gabah dan beras masih terus berjalan, meskipun panen tanaman padi mulai berkurang.
"Tim penyerapan gabah petani masih tetap jalan, bahkan peroleh gabah masih tetap tinggi, meskipun panen sudah berkurang," jelas dia, yang juga Pasiter Kodim 0813 itu.
Ia memberikan gambaran bahwa tim penyerapan gabah petani di daerahnya, sehari lalu mampu memperoleh 60 ton gabah, dan 370 ton beras.
"Perolehan penyerapan gabah di petani masih stabil tinggi, baik penyerapan gabah maupun beras, tidak berubah perolehannya dibandingkan sepekan lalu," ucapnya, menambahkan.
Oleh karena itu, ia optimistis target pengadaan di daerahnya sebesar 37.300 ton setara beras, bisa tercapai.
Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Efdal Sulaiman, juga optimistis target perolehan pengadaan di wilayah kerjanya, Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, dengan jumlah mencapai 117.000 ton setara beras, bisa terealisasi.
Meskipun panen tanaman padi di wilayah kerjanya sudah berkurang, menurut dia, pengadaan tetap berjalan, karena beralih dengan cara melakukan pembelian beras.
"Pembelian beras tetap jalan, sebab masih banyak gabah yang ada di penggilingan padi," ucapnya, menegaskan.
Menurut dia, pengadaan tetap melibatkan jajaran personel TNI, juga kontak tani nelayan dan andalan (KTNA) dan gabungan kelompok tani (gapoktan).
"Kami tetap mengolah beras untuk kami kirim ke bulog, dengan terget sekitar 1.000 ton beras," jelas pemilik penggilingan padi di Kecamatan Balen, Bojonegoro Khafid Al Amin, menambahkan.
Berdasarkan data di Bulog Subdivre III, target pengadaan tahun ini mencapai 117.000 ton setara beras, dengan rincian, Bojonegoro 37.326 ton setara beras, Lamongan 39.376 ton setara beras dan Tuban 40.298 ton setara beras.
"Prosentase perolehan pengadaan gabah dan beras di Lamongan dan Tuban, tidak jauh berbeda dengan prosentase perolehan pengadaan di Bojonegoro," jelas Efdal. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016