Tulungagung (Antara Jatim) - Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin mengimbau seluruh umat Islam di Tanah Air untuk fokus memperkuat wawasan kebangsaan dan  tidak lagi mempersoalkan azas, bentuk maupun dasar negara Indonesia yang memiliki kemajemukan sosial-budaya.
    
"Saya selaku Menteri Agama menyatakan bahwa umat Islam sebaiknya energi dan potensinya diarahkan bagaimana mengimplementasikan apa yang sudah disepakati para leluhur bangsa, terutama menyangkut azas negara Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," kata Menag Lukman di sela kunjungannya di IAIN Tulungagung, Senin.
    
Menag sempat ditanya sejumlah wartawan terkait bermunculannya faham atau wacana khilafah Islamian yang memicu perdebatan hingga gesekan horizontal antar-ormas Islam di Tanah Air, khususnya Jawa Timur.
    
Namun Menag enggan menjawab spesifik dengan menyebut ormas tertentu, dan hanya menegaskan bahwa konsep bernegara di Indonesia sudah final.
    
"Sebagai sebuah bangsa, kita semua termasuk umat Islam telah menyatakan final bahw dasar negara adalah Pancasila. Jadi Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI itu sudah final," ujarnya.
    
Menurut dia, semasa penjajahan Belanda hingga Jepang dulu seluruh elemen masyarakat di Tanah Air, termasuk kaum alim-ulama saat itu bahu-membahu dalam berjuang demi meraik kemerdekaan.
    
Bahkan, kata dia, tokoh-tokoh Islam waktu itu ikut terlibat dalam pembahasan dasar dan bentuk negara Indonesia.
    
"Oleh karenanya, tinggal bagaimana kita sekarang mengisi itu (kemerdekaan). Jangan malah berfikiran atau menghabiskan energi dan segala potensi diri untuk mempersoalkan sesuatu yang sudah selesai, sudah final," katanya.
    
Terkait adanya kelompok-kelompok yang masih berkeras mendorong konsep khilafah Islam, menurut Menag hal itu sudah menjadi ranah aparat penegak hukum.
    
"Itu ranahnya di kepolisian. Penertiban apa dan sebagainya itu ranah hukum," ujarnya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016