Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Surabaya menyatakan tingkat konsumsi warga Kota Surabaya hingga saat ini masih tergolong rendah atau belum memenuhi target nasional.
Kepala Bidang Perikanan dan Kelautan Dinas Pertanian Kota Surabaya, Aries Munandar, di Surabaya, Jumat, mengatakan tingkat konsumsi ikan di Surabaya rata-rata masih sekitar 30 kilogram per kapita per tahun.
"Jumlah itu memang meningkat dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya 22 kilogram per tahun. Meski ada kenaikan, tingkat konsumsi ikan di Surabaya masih kalah tinggi dibandingkan engan beberapa kota di Indonesia Timur sepeti Maluku, Makassar atau di Nusa Tenggara Timur," katanya.
Sementara untuk tingkat nasional, lanjut dia, tingkat konsumsi ikan adalah 40 kilogram per kapita per tahun. Artinya, kenaikan tingkat konsumsi masyarakat Surabaya terhadap ikan tersebut masih belum memenuhi target nasional.
"Untuk meningkatkan kegemaran masyarakat Surabaya mengonsumsi ikan, kami akan menggelar lomba olahan ikan. Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, tingkat konsumsi ikan per kapita pertahun di Surabaya bisa meningkat," katanya.
Menurut dia, lomba olahan ikan yang akan diikuti oleh perwakilan dari 31 kecamatan se-Surabaya serta ibu-ibu PKK ini akan diadakan di Sentra Ikan Bulak pada Rabu (4/5) pekan depan.
"Kami mendekati ibu-ibu karena mereka yang bertanggung jawab terhadap konsumsi makanan di rumah. Kami menyarankan ikan patin karena sesuai dengan ketetapan dari Kementrian Kelautan, ikan patin merupakan konsumsi air tawar yang diprioritaskan untuk dikembangkan," ujarnya.
Ia menjelaskan sangat penting untuk mengonsumsi ikan karena ikan merupakan sumber protein hewani. Masalahnya, selama ini, tidak sedikit di rumah tangga yang tidak memiliki kemampuan ikan menjadi lebih menarik untuk dikonsumsi.
Dengan adanya kegiatan ini, lanjut dia, diharapkan masyarakat Surabaya bisa lebih piawai dalam mengolah ikan. "Anak-anak rata-rata kurang berselera bila melihat ikan yang dimasak utuh. Berbeda bila ikannya dimasak dengan berbagai olahan," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Kepala Bidang Perikanan dan Kelautan Dinas Pertanian Kota Surabaya, Aries Munandar, di Surabaya, Jumat, mengatakan tingkat konsumsi ikan di Surabaya rata-rata masih sekitar 30 kilogram per kapita per tahun.
"Jumlah itu memang meningkat dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya 22 kilogram per tahun. Meski ada kenaikan, tingkat konsumsi ikan di Surabaya masih kalah tinggi dibandingkan engan beberapa kota di Indonesia Timur sepeti Maluku, Makassar atau di Nusa Tenggara Timur," katanya.
Sementara untuk tingkat nasional, lanjut dia, tingkat konsumsi ikan adalah 40 kilogram per kapita per tahun. Artinya, kenaikan tingkat konsumsi masyarakat Surabaya terhadap ikan tersebut masih belum memenuhi target nasional.
"Untuk meningkatkan kegemaran masyarakat Surabaya mengonsumsi ikan, kami akan menggelar lomba olahan ikan. Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, tingkat konsumsi ikan per kapita pertahun di Surabaya bisa meningkat," katanya.
Menurut dia, lomba olahan ikan yang akan diikuti oleh perwakilan dari 31 kecamatan se-Surabaya serta ibu-ibu PKK ini akan diadakan di Sentra Ikan Bulak pada Rabu (4/5) pekan depan.
"Kami mendekati ibu-ibu karena mereka yang bertanggung jawab terhadap konsumsi makanan di rumah. Kami menyarankan ikan patin karena sesuai dengan ketetapan dari Kementrian Kelautan, ikan patin merupakan konsumsi air tawar yang diprioritaskan untuk dikembangkan," ujarnya.
Ia menjelaskan sangat penting untuk mengonsumsi ikan karena ikan merupakan sumber protein hewani. Masalahnya, selama ini, tidak sedikit di rumah tangga yang tidak memiliki kemampuan ikan menjadi lebih menarik untuk dikonsumsi.
Dengan adanya kegiatan ini, lanjut dia, diharapkan masyarakat Surabaya bisa lebih piawai dalam mengolah ikan. "Anak-anak rata-rata kurang berselera bila melihat ikan yang dimasak utuh. Berbeda bila ikannya dimasak dengan berbagai olahan," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016