Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku terkejut melihat kebersihan sepanjang sungai Kalimas yang berada tepat di belakang gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Selasa.
"Ternyata sungainya bersih ya? Bahkan bisa dipakai berlatih dayung," ujarnya saat meninjau Kalimas bersama Gubernur Jatim Soekarwo usai menghadiri peluncuran Kongres Sungai Indonesia II tahun 2016 di Surabaya.
Anggota DPR RI periode 2009-2013 tersebut bahkan membandingkan dengan sungai di Jakarta yang dinilainya kurang bersih dan menimbulkan bau tidak sedap.
"Kalau di Jakarta airnya cukup bau, tapi kalau di Surabaya ini sangat bersih dan tidak bau? Tapi apa mungkin karena saya pilek ya sehingga tidak terasa baunya?," ucapnya lantas tertawa.
Menurut dia, sungai seperti Kalimas layak dijadikan contoh karena memiliki beragam fungsi seperti jalur transportasi, kehidupan, hingga sumber air bersih dan air minum.
Terkait sungai, gubernur kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah itu mengajak seluruh masyarakat bertekad menjaga ekosistem sungai sekaligus menjadikannya sebagai budaya yang harus digelorakan
Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo menilai bahwa peran sungai sangat penting sebagai unsur berlangsungnya siklus hidrologi, serta memiliki fungsi dasar yang sungai bisa digunakan sebagai tempat aliran air.
"Fungsi lainnya yakni irigrasi, transportasi, budi daya perikanan dan sumber energi yang jika dikembangkan secara optimal akan mendukung kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Tidak itu saja, dari air dan aliran sungai yang bersih maka akan menghasilkan produk pertanian, serta sumber air dan ikan yang baik untuk dikonsumsi manusia, sekaligus sebagai sarana rekreasi pendidikan dan pembelajaran yang baik.
Di sisi lain, Kongres Sungai Indonesia II akan dilaksanakan pada 20-24 Agustus 2016 yang bertempat di Bendungan Selorejo Kabupaten Malang.
Prinsip dasar digelarnya kongres adalah menjaga lingkungan yang dimulai dari asal mula air tersebut berada hingga memelihara ketersediaan air bagi manusia.
Kongres diharapkan mampu melahirkan gerakan-gerakan masyarakat dan memunculkan aktivis-aktivis yang lebih kepada lingkungan, terutama sungai. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Ternyata sungainya bersih ya? Bahkan bisa dipakai berlatih dayung," ujarnya saat meninjau Kalimas bersama Gubernur Jatim Soekarwo usai menghadiri peluncuran Kongres Sungai Indonesia II tahun 2016 di Surabaya.
Anggota DPR RI periode 2009-2013 tersebut bahkan membandingkan dengan sungai di Jakarta yang dinilainya kurang bersih dan menimbulkan bau tidak sedap.
"Kalau di Jakarta airnya cukup bau, tapi kalau di Surabaya ini sangat bersih dan tidak bau? Tapi apa mungkin karena saya pilek ya sehingga tidak terasa baunya?," ucapnya lantas tertawa.
Menurut dia, sungai seperti Kalimas layak dijadikan contoh karena memiliki beragam fungsi seperti jalur transportasi, kehidupan, hingga sumber air bersih dan air minum.
Terkait sungai, gubernur kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah itu mengajak seluruh masyarakat bertekad menjaga ekosistem sungai sekaligus menjadikannya sebagai budaya yang harus digelorakan
Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo menilai bahwa peran sungai sangat penting sebagai unsur berlangsungnya siklus hidrologi, serta memiliki fungsi dasar yang sungai bisa digunakan sebagai tempat aliran air.
"Fungsi lainnya yakni irigrasi, transportasi, budi daya perikanan dan sumber energi yang jika dikembangkan secara optimal akan mendukung kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Tidak itu saja, dari air dan aliran sungai yang bersih maka akan menghasilkan produk pertanian, serta sumber air dan ikan yang baik untuk dikonsumsi manusia, sekaligus sebagai sarana rekreasi pendidikan dan pembelajaran yang baik.
Di sisi lain, Kongres Sungai Indonesia II akan dilaksanakan pada 20-24 Agustus 2016 yang bertempat di Bendungan Selorejo Kabupaten Malang.
Prinsip dasar digelarnya kongres adalah menjaga lingkungan yang dimulai dari asal mula air tersebut berada hingga memelihara ketersediaan air bagi manusia.
Kongres diharapkan mampu melahirkan gerakan-gerakan masyarakat dan memunculkan aktivis-aktivis yang lebih kepada lingkungan, terutama sungai. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016