Bojonegoro (Antara Jatim) - Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan ketinggian air Bengawan Solo di hilir Bojonegoro, ada kecenderungan naik, namun masih di bawah siaga banjir.
     
"Ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro, yang semula 25,85 meter, tiga jam kemudian naik menjadi 12,16 meter, Rabu pukul 21.00 WIB," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Suyanto, Rabu.
     
Menurut dia, kenaikan air Bengawan Solo di hilir Bojonegoro itu, disebabkan memperoleh pasokan air dari Kali Sekayu, Ponorogo, dan Madiun. Sebab, ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, sempat masuk siaga II, dengan ketinggian 7,00 meter. 
     
"Pagi tadi air di Ndungus, Ngawi, sempat siaga banjir," tandasnya.
     
Menjawab pertanyaan, ia menegaskan kenaikan air di hilir Bojonegoro bukan pengaruh pasokan air dari daerah hulu, Jawa Tengah.
     
"Kami tidak memperoleh informasi kalau ada pelepasan air dari Waduk Gajah Mungkur. Yang jelas, meningkatnya air di hilir Bojonegoro, karena pengaruh air dari Ponorogo dan Madiun," katanya, menegaskan.
     
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Sukirno, mengaku menerima informasi ada pelepasan air dari Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah.
     
Bahkan, lanjut dia, informasi adanya pelepasan air Waduk Gajah Mungkur itu, juga sempat beredar di media sosial.
     
Oleh karena itu, ia mengaku melakukan pengecekan kepada berbagai pihak termasuk petugas Balai Besar di Solo, Jawa Tengah, terkait informasi bahwa Waduk Gajah Mungkur, airnya dilepas sebesar 156 meter kubik per detik.
     
"Kalau ada pelepasan air sebesar 156 meter kubik per detik, jelas akan mempengaruhi daerah hilir," ujarnya.
     
Namun, menurut dia, informasi yang diterima itu tidak jelas kebenarannya, sebab tidak ada pemberitahuan secara tertulis dari pihak Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, terkait pelepasan air.
     
"Kalau ada pelepasan air biasanya ada surat pemberitahuan dari Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah," tandasnya. (*)

   

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016