Trenggalek (Antara Jatim) - Dua orang nelayan di kawasan pesisir Panggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa ditemukan dalam kondisi tewas dengan luka bakar di sekujur tubuh yang diduga bekas sambaran petir.
"Korban ditemukan oleh nelayan lain saat berlayar di tengah laut dan mendapati satu perahu terapung berisi mayat keduanya," kata Kapolsek Panggul AKP Wajib Santoso di Trenggalek, Selasa.
Ia mengatakan, jenasah kedua nelayan yang diidentifikasi bernama Budiono (30) dan Misni (35) warga lokal Panggul itu dievakuasi oleh beberapa nelayan lain sekitar pukul 07.00 WIB ke tepi Pantai Jokerto, Kecamatan Panggul.
Polisi yang mendapat laporan tersebut segera datang dan melakukan olah tempat kejadian perkara (perahu) sekaligus visum luar untuk memastikan penyebab kematian kedua nelayan tersebut.
"Hasil penyelidikan kami bersama tim medis menyimpulkan bahwa korban diyakini tewas karena tersambar petir saat memancing ikan layur di tengah laut," ujarnya.
Wajib memastikan tidak ada unsur penganiayaan ataupun kesengajaan dalam kasus kematian kedua nelayan tersebut.
"Hanya ada bekas luka bakar, kalau bekas penganiayaan tidak ditemukan bekas hantaman benda keras ataupun lainnya," katanya.
Usai pemeriksaan, kata Wajib, kedua jenasah langsung dibawa ke rumah keluarga masing-masing, yakni ke Desa Mbanjar untuk jenasah Budiono dan ke Desa Nglebeng, Kecamatan Panggul untuk korban Misni.
Dengan kematian dua nelayan diduga akibat tersambar petir itu, Wajib mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas di sekitar pantau ataupun melaut.
"Jika cuaca buruk, sebaikya jangan memaksakan diri melaut karena risiko bandai, ombak besar serta petir seperti ini," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Korban ditemukan oleh nelayan lain saat berlayar di tengah laut dan mendapati satu perahu terapung berisi mayat keduanya," kata Kapolsek Panggul AKP Wajib Santoso di Trenggalek, Selasa.
Ia mengatakan, jenasah kedua nelayan yang diidentifikasi bernama Budiono (30) dan Misni (35) warga lokal Panggul itu dievakuasi oleh beberapa nelayan lain sekitar pukul 07.00 WIB ke tepi Pantai Jokerto, Kecamatan Panggul.
Polisi yang mendapat laporan tersebut segera datang dan melakukan olah tempat kejadian perkara (perahu) sekaligus visum luar untuk memastikan penyebab kematian kedua nelayan tersebut.
"Hasil penyelidikan kami bersama tim medis menyimpulkan bahwa korban diyakini tewas karena tersambar petir saat memancing ikan layur di tengah laut," ujarnya.
Wajib memastikan tidak ada unsur penganiayaan ataupun kesengajaan dalam kasus kematian kedua nelayan tersebut.
"Hanya ada bekas luka bakar, kalau bekas penganiayaan tidak ditemukan bekas hantaman benda keras ataupun lainnya," katanya.
Usai pemeriksaan, kata Wajib, kedua jenasah langsung dibawa ke rumah keluarga masing-masing, yakni ke Desa Mbanjar untuk jenasah Budiono dan ke Desa Nglebeng, Kecamatan Panggul untuk korban Misni.
Dengan kematian dua nelayan diduga akibat tersambar petir itu, Wajib mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas di sekitar pantau ataupun melaut.
"Jika cuaca buruk, sebaikya jangan memaksakan diri melaut karena risiko bandai, ombak besar serta petir seperti ini," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016