Tulungagung (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, Senin menggelar tes urine terhadap 200 personel anggotanya untuk memeriksa ada/tidaknya kandungan narkoba dalam cairan seni mereka.
    
Antara di Tulungagung melaporkan, pemeriksaan sampel urine dilakukan usai apel pagi sekitar pukul 07.00 WIB hingga 08.00 WIB dengan melibatkan sejumlah petugas medis RS Bhayangkara, bertempat di aula Maolres Tulungagung.
    
"Kegiatan ini sengaja kami gelar secara dadakan dan dengan sasaran acak untuk mengetahui ada/tidaknya kandungan narkoba dalam sampel urine anggota," kata Kabag Ops Polres Tulungagung Kompol Khairil dikonfirmasi usai kegiatan.
    
Ia menyatakan, pemeriksaan menggunakan perangkat tes urine cepat atau "rapid tes" standar Badan Nasional Narkotika (BNN) itu nihil temuan.
    
Menurut Khairil, dari 200 personel dari berbagai satuan yang menyerahkan sampel urine tak satupun yang terindikasi mengandung zat yang diidentifikasi sebagai unsur psikotropika.
    
"Semua sudah diperiksa satu per satu (sampel urine) dan hasilnya negatif," ujarnya.
    
Kendati nihil, kata Khairil, pemeriksaan sampel urine lanjutan akan rutin digelar jajaran Polres Tulungagung secara acak.
    
Tidak hanya di lingkungan personel yang bertugas di Mapolres Tulungagung, Khairil juga memberlakukan terapi serupa terhadap jajaran anggota di polsek-polsek.
    
"Teknisnya masih akan kami persiapkan agar seluruh anggota terpantau kesehatannya," kata dia.
    
Khairil mengakui, pemeriksaan sampel urine anggota tersebut merupakan tindak lanjut dari tertangkapnya salah satu personel polisi yang terbukti sebagai pengguna narkoba.
    
Operasi tangkap tangan terhadap oknum personel satuan sabhara berinisial Aiptu JS tersebut menurut Khairil merupakan hasil pengembangan dari pemeriksaan sampel urine anggota yang terindikasi mengandung amphetamin, salah satu unsur kuat narkoba golongan A jenis sabu-sabu, katanya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016