Banyuwangi (Antara Jatim) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan pameran pertanian yang berlangsung 9 hingga 13 April diyakini akan meningkatkan daya saing produk lokal daerah itu.

Anas di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu mengatakan pameran yang dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli di Taman Blambangan, Sabtu (9/4) itu akan memacu semangat petani untuk menghasilkan produk berkualitas.

"Banyuwangi Agro Expo ini digelar untuk memberikan kesempatan bagi para petani menampilkan produk-produk andalannya," katanya.

Selain itu, kata, pameran itu juga sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap kaum petani karena selama ini mereka sering dipuji memiliki peran penting bagi negara, tetapi justru jarang diberi panggung menampilkan produk-produknya.

"Lewat ajang inilah mereka bisa memperlihatkan keunggulan komoditas pertaniannya," katanya.

Menurut dia, lewat ajang ini pula pihaknya menunjukkan komitmen bahwa Banyuwangi terus memproteksi buah lokal dari serbuan buah impor.

"Rakyat ini kan paternalistik, apa yang dikerjakan pemimpinnya akan ditiru rakyatnya. Karena itu, pemkab memberi contoh tak pernah menyuguhkan buah impor di setiap acara yang digelar, hanya buah lokal yang disuguhkan," katanya.

Selama lima tahun terakhir, kata Anas, pemkab menetapkan kebijakan proteksi terhadap buah lokal, antara lain di setiap acara yang melibatkan pemkab, suguhan buah yang dihidangkan harus buah lokal.

Aparatur negara yang akan memberikan buah sebagai oleh-oleh kepada tamunya diwajibkan menggunakan buah lokal dengan harapan agar petani buah dalam negeri terus berkembang.

Sementara itu dalam pameran tersebut beragam buah-buahan lokal ditampilkan, mulai dari durian, manggis, jeruk, hingga buah naga.

Sementara Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Ikhrori Hudanto pada tahun 2014 buah jeruk masih merupakan hortikultura terbesar di Banyuwangi dengan produksinya mencapai 333.767 ton.

Berturut-turut semangka 63.342 ton, manggis 49.632 ton, dan buah naga 28.820 ton. Khusus buah naga, produksinya terus meningkat tajam bahkan sudah merambah ke mancanegara.

"Bila pada 2013 hanya produksi sekitar 16 ribu ton, maka tahun 2014 melonjak jadi 28,8 ribu ton. Naik sampai 75 persen. Buah naga Banyuwangi memang banyak diminati," katanya.

Dalam Banyuwangi Agro Expo juga ada acara makan durian gratis dan kontes durian eksotis Banyuwangi. Kontes ini diikuti semua petani durian berbagai varian, baik duriannya berwarna merah, oranye, atau putih kekuningan.

Lewat kontes ini, pihaknya ingin mencari plasma nutfah (substansi pembawa sifat keturunan dari tumbuhan yang belum direkayasa) dari durian asli Banyuwangi sehingga ke depannya potensi pohon-pohon induk durian bisa dikembangkan.

Pada pameran itu, selain komoditas unggulan buah, juga menampilkan tanaman pangan, seperti beras organik, agensi hayati, serta jagung, kedelai dan ubi kayu.

"Berbagai jenis tanaman hias, tanaman biofarma dan sayuran dalam polybag seperti cabai merah, cabai kecil, tomat, terung, seledri, kobis, caisim dan brokoli juga kami tampilkan," kata Ikhrori. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016