Surabaya menjadi satu-satunya kota penyelenggara Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 100 persen di Indonesia dengan 37.730 siswa se-Kota Pahlawan mengerjakan Ujian Nasional (UN) dengan sarana komputer.

"Alhamdulillah, dengan persiapan lebih dari sebulan mulai dari persiapan, pelatihan proktor dan teknisi, penyediaan sarana dan prasarana, serta simulasi, akhirnya sekolah tidak mengalami persoalan berarti," ucap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Surabaya, Dr Ikhsan, di Surabaya (7/4).

Ia mengatakan ada sebanyak 254 SMA/MA dan SMK yang menggelar UNBK. Bagi sekolah yang tidak memiliki fasilitas yang memenuhi, maka dianjurkan untuk bergabung ke sekolah sesuai sub rayon.

"Dalam pelaksanaan UNBK, seluruh proktor UNBK di semua sekolah sudah mengabarkan tidak ada kendala, hanya saja pada pelaksanaan UNBK di hari pertama (4/4) beberapa sekolah mengalami kendala karena kondisi para proktor dan teknisi masih gugup," tuturnya.

Pada hari pertama pelaksanaan UNBK, teknisi dan proktor sekolah masih canggung menghadapi masalah di lapangan, sehingga jika teknisi sekolah tidak bisa menghadapi permasalahan maka biasanya baru lapor ke posko UNBK.

Mantan Kepala Bapemas dan KB Surabaya ini mengungkapkan, masalah yang muncul di UNBK dapat diketahui melalui media sosial bernama telegram.

"Media ini berisikan para teknisi dan proktor se-Surabaya, apabila ada laporan masuk, semuanya langsung diatasi, bahkan juga dikawal dua orang teknisi dari pusat," paparnya.

Jika ada kendala, langsung bisa ganti ke server lainnya (cadangan) karena memang selain server utama, seluruh penyelenggara UNBK menyediakan server cadangan. "Satu server dapat menampung 40 siswa," timpalnya.  

Selain itu, fokus utama lainnya adalah jaringan wifi di sekolah. Sejumah SMA/SMK di Surabaya mengalami kendala teknis, sehingga peserta masih harus berhadapan dengan sistem yang tiba-tiba "error".

"Terkait kendala internet yang terblokade di SMA Bina Taruna Surabaya karena pihak sekolah telat membayar tagihan wifi, padahal kami sudah mengingatkan kepada sekolah jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan agar memeriksa kesiapan internetnya," jelasnya.

Namun permasalahan tersebut langsung bisa teratasi karena berkoordinasi dengan pihak Telkom, sehingga aksesnya pun langsung dibuka kembali. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016