Surabaya, (Antara Jatim) - PT PAL Indonesia akan bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) mengoperasikan galangan kapal di kawasan Sorong, Papua Barat untuk mengefisiensikan biaya perbaikan dan perawatan kapal khususnya di kawasan Indonesia Timur.
"Rencana bulan ini akan kita lakukan tanda tangan kerja sama mulai mengoperasikan galangan di kawasan Indonesia Timur, sebab galangan itu milik PT Pertamina namun pengelolaannya belum maksimal," ucap Direktur Utama PT PAL Indonesia Firmansyah Arifin usai melakukan pertemuan dengan Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Harjo, di Kantor PT PAL Indonesia, Surabaya, Senin.
Ia mengatakan keberadaan galangan untuk perbaikan dan perawatan kapal di wilayah Papua sangat mendesak, sebab keberadaan industri di wilayah Indonesia Timur sudah mulai meningkat dengan banyaknya lalu lintas kapal yang melewati kawasan setempat.
"Galangan itu milik Pertamina, dan nanti kami akan kelola bersama sebab sudah mendesak karena kebutuhan industri perkapalan di wilayah Indonesia Timur semakin meningkat," katanya.
Arifin menyebutkan, kapal-kapal yang berlayar ke wilayah Indonesia Timur saat ini tonasenya sudah meningkat, dari awalnya hanya 60.000 TEUs, kini sudah mencapai 100.000 TEUs.
Sebelumnya, kata Arifin, persoalan pelayaran di wilayah Indonesia Timur sudah berusaha diurai Presiden Joko Widodo melalui program Tol Laut, dan diharapkan mampu menekan perbedaan harga barang antara barat dan timur.
"Volume pengangkutan barang ke Indonesia Timur saat ini menjadi lebih banyak dan besar, dan fasilitas perawatan kapal di Indonesia Timur sangat penting, agar perbaikan kapal bisa dilakukan di sana, dan itu peluang tersendiri," katanya.
Arifin menjelaskan, keberadaan galangan kapal di Sorong diproyeksikan memiliki kapasitas hingga 6.500 deadweight tonnage (DWT) per kapal.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016