Tulungagung  (Antara Jatim) - Perusahaan Listrik Negara Unit Tulungagung, Jawa Timur memastikan tidak akan ada pemadaman listrik selama gelaran ujian nasional berlangsung, terutama di sekolah-sekolah penyelenggara UN berbasis komputer yang membutuhkan kestabilan arus listrik.
    
"Kami sudah membicarakannya dengan dinas pendidikan terkait hal ini, dan dipastikan tidak akan ada pemadaman listrik," kata Manager Unit PLN Tulungagung Gunardi di Tulungagung, Minggu.
    
Kendati menjamin pasokan aliran listrik di jalur-jalur sekolah penyelenggaran UNBK, Gunardi mengatakan komitmen mengecualikan bila terjadi faktor alam atau gangguan nonteknis sehingga menyebabkan padamnya listrik.
    
Ia mencontohkan potensi turunnya hujan deras yang memicu banjir, longsor ataupun pohon tumbang yang berdampak terhadap sistem jaringan listrik tegangan tinggi maupun sedang milik PLN.
    
"Kami tidak bisa memastikan cuaca alam saat pelaksanaan yang menggagnggu pasokan aliran aliran listrik seperti hujan lebat dan pohon tumbang yang memutus kabel listrik PLN," ujarnya.
    
Karenanya, untuk mengantisipasi hal tersebut Gunardi mengimbau setiap sekolah, terutama penyelenggara UNBK agar menyiagakan perangkat genset agar ada cadangan pasokan listrik non-PLN.
    
"Kami akan meyiagakan sekitar empat petugas di sekolah pelaksana UNBK jika sewaktu-waktu listrik padam akibat sesuatu tidak diinginkan," ujarnya.
    
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Pendidikan Menengah Dindik Tulungagung Heru Mudjiono memastikan sudah berkoordinasi dengan PLN.
    
"Dalam koordinasi itu, PLN berjanji untuk tidak melakukan pemadaman listrik selama ujian nasional berlangsung. Namun mereka memang tidak bisa menjamin seumpama listrik padam karena kondisi cuaca," ujarnya.
    
Untuk mengantisipasi hal itu, kata Heru, seluruh sekolah penyelenggara UNBK diharuskan menyediakan genset.
    
Ujian nasional di Tulungagung akan diikuti oleh 19 lembaga SMA,  13 lembaga MA dan 20 lembaga SMK dengan jumlah peserta sebanyak 10.544 siswa, dengan rincian 3.848 siswa SMA, 1.516 siswa MA dan 5.180 siswa SMK.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016