Surabaya (Antara Jatim) - Pihak SMA Khadijah Surabaya telah menyiapkan siswa dengan berbagai cara anti-galau untuk menghadapi ujian nasional (UN), baik cara material maupun spiritual.
"Agar tidak galau, kami menerapkan berbagai cara untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi UN," ucap Kepala SMA Khadijah Much Mas'ud SPd MM di sela persiapan istighasah di sekolah setempat, Kamis.
Secara material, katanya, pihaknya sudah menyiapkan siswa untuk menghadapi UN sejak kelas 11 (kelas 2 SMA) dengan pendalaman soal-soal UN pada jam ke-8 dan ke-9.
Tidak hanya UN, saat memasuki kelas 12 (kelas 3 SMA), siswa pun diberi tambahan pendalaman soal-soal masuk perguruan tinggi negeri atau SBMPTN pada jam ke-9.
"Untuk UNBK (UN Berbasis Komputer), kami memang baru memulai tahun ini, karena tahun lalu hanya siap secara sarana dan prasarana tapi SDM belum siap," tuturnya.
Tahun ini, siswa SMA Khadijah Surabaya yang mengikuti UN (UNBK) mencapai 185 siswa. "Khusus UNBK, siswa sudah dilatih dengan sistem UNBK itu sejak Februari," tukasnya.
Awalnya, penyiapan UNBK memang tidak bisa optimal, karena perubahan dari UN secara tulis ke komputer itu memang tidak bisa cepat. "Tapi, kekurangan yang ada kami perbaiki terus dan sekarang sudah siap," paparnya.
Khusus SBMPTN, SMA Khadijah Surabaya sudah mampu meloloskan 84 persen siswanya ke perguruan tinggi negeri (PTN) dan tahun ini ditargetkan 90 persen siswa yang lolos ke PTN.
"Tapi, kami juga melakukan penyiapan siswa dalam bentuk spiritual agar siswa secara mental juga nggak galau. Untuk istighasah (doa memohon keselamatan), kami mengadakan empat kali menjelang UN," tegasnya.
Tahun ini, istighasah terakhir dilaksanakan pada Kamis (31/3) pukul 19.00 WIB yang diakhiri dengan siraman rohani dari pengasuh Pesantren Jabal Nur Mojokerto KH Husein Rifai.
"Itu melibatkan siswa kelas 12 (kelas 3 SMA) bersama orang tua dan guru. Istighasah juga dirangkai dengan Shalat Hajat, Taubat Nasuhah, dan saling memaafkan antara siswa dengan guru, sehingga siswa nggak ada beban," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Agar tidak galau, kami menerapkan berbagai cara untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi UN," ucap Kepala SMA Khadijah Much Mas'ud SPd MM di sela persiapan istighasah di sekolah setempat, Kamis.
Secara material, katanya, pihaknya sudah menyiapkan siswa untuk menghadapi UN sejak kelas 11 (kelas 2 SMA) dengan pendalaman soal-soal UN pada jam ke-8 dan ke-9.
Tidak hanya UN, saat memasuki kelas 12 (kelas 3 SMA), siswa pun diberi tambahan pendalaman soal-soal masuk perguruan tinggi negeri atau SBMPTN pada jam ke-9.
"Untuk UNBK (UN Berbasis Komputer), kami memang baru memulai tahun ini, karena tahun lalu hanya siap secara sarana dan prasarana tapi SDM belum siap," tuturnya.
Tahun ini, siswa SMA Khadijah Surabaya yang mengikuti UN (UNBK) mencapai 185 siswa. "Khusus UNBK, siswa sudah dilatih dengan sistem UNBK itu sejak Februari," tukasnya.
Awalnya, penyiapan UNBK memang tidak bisa optimal, karena perubahan dari UN secara tulis ke komputer itu memang tidak bisa cepat. "Tapi, kekurangan yang ada kami perbaiki terus dan sekarang sudah siap," paparnya.
Khusus SBMPTN, SMA Khadijah Surabaya sudah mampu meloloskan 84 persen siswanya ke perguruan tinggi negeri (PTN) dan tahun ini ditargetkan 90 persen siswa yang lolos ke PTN.
"Tapi, kami juga melakukan penyiapan siswa dalam bentuk spiritual agar siswa secara mental juga nggak galau. Untuk istighasah (doa memohon keselamatan), kami mengadakan empat kali menjelang UN," tegasnya.
Tahun ini, istighasah terakhir dilaksanakan pada Kamis (31/3) pukul 19.00 WIB yang diakhiri dengan siraman rohani dari pengasuh Pesantren Jabal Nur Mojokerto KH Husein Rifai.
"Itu melibatkan siswa kelas 12 (kelas 3 SMA) bersama orang tua dan guru. Istighasah juga dirangkai dengan Shalat Hajat, Taubat Nasuhah, dan saling memaafkan antara siswa dengan guru, sehingga siswa nggak ada beban," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016