Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah warga Kota Surabaya mengeluhkan lamanya penanganan jalan berlubang yang dilakukan peemerintah kota seperti yang terjadi di tengah Jalan Jemur Andayani Surabaya.
Salah seorang pengendara motor Kiemas A Chalim, di Surabaya, Rabu, mengatakan hampir sepekan lubang di tengah Jl. Raya Jemur Andayani belum ditambal aspal, ditutup seadanya dengan batu, paving, serta kantong plastik warna merah.
"Tapi hari ini saya lihat sudah mulus jalannya. Lubang besar yang berada di tengah jalan dekat garis marka, sudah tidak ada lagi," kata Kiemas.
Tukang tambal ban di Jalan Raya Jemur Andayani Kajuri mengatakan pihaknya tahunya lubang di jalan itu Minggu (20/3) malam. "Saat ada pengendara motor yang jatuh," katanya.
Menurut dia, pengendara motor jatuh saat suasana sepi dan gelap. Sekitar pukul 23.30 WIB, pengendara motor itu meluncur ke arah timut menuju barat dengan kecepatan tinggi dan tidak bisa menghindari lubang berdiameter sekitar 30 cm dan dalam 10 cm itu.
"Kelihatannya roda depan terperosok terus jatuh. Hanya luka saja, masih bisa bangun dan naik motornya lagi," kata Kajuri.
Kajuri mengaku tidak tahu siapa yang menutup lubang dan memberi tanda. Keramaian arus lalu lintas di jalan itu, membuat banyak pengendara, gagal menghindari lubang itu. Terutama truk-truk besar dari arah daerah Rungkut Induastri. Akibatnya tanda itu hilang tergerus.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Erna Purnawati, mengakui bila jumlah tim satgas penanganan jalan berlubang terbatas.
"Apalagi saat ini memang musim hujan, banyak aspal yang lepas sehingga meninggalkan lubang. Kalau dipaksa melakukan penambalan tuntas di musim hujan juga berpotensi lepas lagi. Sementara kami tambal sementara," jelas Erna.
Terkait jalan berlubang, Erna juga meminta informasi dari warga, agar bila menemukan lubang di jalan, segera lapor ke satgas DPUBMP. Dengan langsung telepon di nomor 031 5312144 ext 246 atau facebook DPUBMP Kota Surabaya.
Menurut Erna, pihaknya punya dana satgas untuk penanganan baik jalan rusak maupun pembenahan saluran atau pematusan akibat banjir, sebesar Rp200 miliar di tahun 2016 ini. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk perbaikan jalan yang berlubang. Dengan pelaksananya tim satgas dari internal DPUBMP. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Salah seorang pengendara motor Kiemas A Chalim, di Surabaya, Rabu, mengatakan hampir sepekan lubang di tengah Jl. Raya Jemur Andayani belum ditambal aspal, ditutup seadanya dengan batu, paving, serta kantong plastik warna merah.
"Tapi hari ini saya lihat sudah mulus jalannya. Lubang besar yang berada di tengah jalan dekat garis marka, sudah tidak ada lagi," kata Kiemas.
Tukang tambal ban di Jalan Raya Jemur Andayani Kajuri mengatakan pihaknya tahunya lubang di jalan itu Minggu (20/3) malam. "Saat ada pengendara motor yang jatuh," katanya.
Menurut dia, pengendara motor jatuh saat suasana sepi dan gelap. Sekitar pukul 23.30 WIB, pengendara motor itu meluncur ke arah timut menuju barat dengan kecepatan tinggi dan tidak bisa menghindari lubang berdiameter sekitar 30 cm dan dalam 10 cm itu.
"Kelihatannya roda depan terperosok terus jatuh. Hanya luka saja, masih bisa bangun dan naik motornya lagi," kata Kajuri.
Kajuri mengaku tidak tahu siapa yang menutup lubang dan memberi tanda. Keramaian arus lalu lintas di jalan itu, membuat banyak pengendara, gagal menghindari lubang itu. Terutama truk-truk besar dari arah daerah Rungkut Induastri. Akibatnya tanda itu hilang tergerus.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Erna Purnawati, mengakui bila jumlah tim satgas penanganan jalan berlubang terbatas.
"Apalagi saat ini memang musim hujan, banyak aspal yang lepas sehingga meninggalkan lubang. Kalau dipaksa melakukan penambalan tuntas di musim hujan juga berpotensi lepas lagi. Sementara kami tambal sementara," jelas Erna.
Terkait jalan berlubang, Erna juga meminta informasi dari warga, agar bila menemukan lubang di jalan, segera lapor ke satgas DPUBMP. Dengan langsung telepon di nomor 031 5312144 ext 246 atau facebook DPUBMP Kota Surabaya.
Menurut Erna, pihaknya punya dana satgas untuk penanganan baik jalan rusak maupun pembenahan saluran atau pematusan akibat banjir, sebesar Rp200 miliar di tahun 2016 ini. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk perbaikan jalan yang berlubang. Dengan pelaksananya tim satgas dari internal DPUBMP. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016