Blitar (Antara Jatim) - Sejumlah anak harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, karena terkena penyakit difteri. 
     
"Saat ini ada lima anak yang dirawat. Mereka mengeluhkan nyeri telan batuk, serta panas," kata Wakil Kepala Ruangan RSUD Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar Agus Tri Wibowo di Blitar, Jumat.
     
Ia mengatakan, kondisi mereka saat ini jauh lebih baik. Mereka diberi perawatan oleh medis. Namun, ia mengakui pasien sempat terkendala dalam pemberian obat serum anti difteri yang seharusnya secepatnya diberikan. Rata-rata mereka sudah dirawat sekitar satu pekan. 
     
"Ini teman sedang mengambil ke dinas kesehatan," katanya. 
      
Sementara itu, sejumlah orangtua mengaku sempat khawatir dengan kondisi anaknya yang sedang dirawat. Mereka mengalami panas badan tinggi, dan belum diperbolehkan pulang.
     
"Kemarin diperiksa masih ada bercak putih di tenggorokan anak saya," kata Enggar (35) salah seorang ibu pasien.  
     
Anggota DPRD Kabupaten Blitar Panoto mengunjungi pasien difteri di rumah sakit tersebut. Ia mengaku prihatin dengan pengobatan yang belum maksimal dari rumah sakit. Padahal, mereka sudah sekitar satu pekan di rumah sakit.
     
"Penyakit ini jenis penyakit yang berat, maka menjadi perhatian banyak pihak dan harus ada penegasan pelayanan dari rumah sakit. Itulah yang harus dicermati, mengapa sampai di rumah sakit ada kekosongan obat, keterlambatan stok," katanya.
     
Ia mengatakan, anggota DPRD secepatnya akan melakukan koordinasi dengan rumah sakit guna memastikan stok obat serta meminta klarifikasi dan koordinasi terkait dengan kelangkaan ini. Ia berharap, hal serupa tidak terjadi lagi. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016