Pamekasan (Antara Jatim) - Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan, Jawa Timur, KH Nawawi, peredaran foto syur yang melibatkan kadernya Iskandar tidak melanggar etika.
"Foto yang diedarkan itu adalah foto dengan istrinya, bukan dengan selingkuhannya atau wanita lain," kata Nawawi dalam keterangan persnya kepada media di Pamekasan, Kamis malam.
Bahkan, Ketua DPC PPP Pamekasan ini menyayangkan aksi penyebar foto yang merupakan dokumen pribadi anggota DPRD Pamekasan itu kepada publik dan media. "Itu tidak seharusnya terjadi, dan foto Iskandar itu tidak perlu dipersoalkan lagi, karena perempuan yang bersamanya adalah istrinya," kata Nawawi.
Foto dokumen pribadi kader PPP Iskandar itu disebarkan oleh mantan istrinya AD, seorang janda dengan dua orang anak, warga Dusun Asempitu, Desa Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.
AD melakukan penyebaran foto dokumen pribadinya dengan mantan suaminya Iskandar itu, dengan mengirim ke teman-teman facebooknya melalui pesan pribadi (inbox) dan sejumlah wartawan di Pamekasan.
Hal itu dilakukan, lantaran ia mengaku kesal dengan mantan suami sirinya itu, dan menduga bahwa hubungan pernikahannya dengan Iskandar tanpa diketahui istri pertamanya.
Padahal, istri pertama Iskandar, yakni Ike Handayani mengetahui pernikahan suaminya, dan merestuinya.
Dalam keterangan pers yang disampaikan kepada media di Pamekasan, Ike Handayani, menyatakan dirinya dan suaminya sangat dirugikan dengan penyebaran foto kepada publik dan media.
Tidak hanya itu, ibu tiga orang ini juga menjelaskan, bahwa antara istri muda Iskandar dengan dirinya dan keluarganya sudah saling mengenal. "Bagi kami penyebaran foto suami saya ini, merupakan bentuk pembunuhan karakter," katanya.
Foto dokumen keluarga anggota DPRD Pamekasan Iskandar itu, mulai disebarkan oleh istri mudanya AD setelah yang bersangkutan memutuskan untuk berpisah pada awal Maret 2016.
"Saya memutuskan berpisah dengan dia, karena memang tidak ada kecocokan. Pernikahan itu, kan intinya adalah terwujudnya hubungan yang mawaddah warohmah," kata Iskandar kepada Antara per telepon. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016