Surabaya (Antara Jatim) - Lembaga Falaqiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jawa Timur bersama takmir Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) mengampanyekan ajakan Shalat Gerhana Matahari yang akan jatuh pada 9 Maret 2016.
"Ajakan kami lakukan di kawasan Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) pada Jumat (4/3) dan Minggu (6/3) saat car free day (CFD)," kata Sekretaris LFNU Jatim Afif Amrullah di Surabaya, Minggu.
Di sela sosialisasi Shalat Gerhana Matahari Total (GMT) di kawasan MAS itu, ia menjelaskan pihaknya menyuguhkan simulasi Shalat Gerhana Matahari kepada jamaah Masjid Al-Akbar Surabaya.
"Di Indonesia akan terjadi gerhana matahari total yang sangatlah langka. Jarang sekali akan terjadi gerhana matahari total di Indonesia," katanya kepada warga masyarakat kota yang mengikuti CFD.
Selain simulasi Shalat Gerhana, pihaknya juga mengumumkan rencana LFNU bersama pihak MAS untuk menyelenggarakan Shalat Gerhana Matahari di MAS pada 9 Maret 2016 pukul 06.21 WIB.
"Insya-Allah, Shalat Gerhana Matahari di MAS akan diimami Ketua MUI Jatim KH Abdusshamad Bukhari," katanya.
Di sela sosialisasi GMT itu, Afif juga mengenalkan kacamata matahari dan menjualnya. Tak sedikit masyarakat membelinya, karena ingin melihat secara langsung proses gerhana matahari dengan menggunakan kacamata matahari itu.
Senada dengan itu, Humas MAS Helmy M Noor menegaskan bahwa pihaknya memang berencana menyelenggarakan Shalat Gerhana Matahari, sekaligus "nobar" (nonton bareng/bersama) GMT.
"Shalat dan nobar akan dilaksanakan pada Rabu (9/3) pukul 06.00-08.00 WIB, karena itu kami melakukan uji coba alat nobar GMT itu pada Senin (7/3) bakdal Shalat Dhuhur," katanya.
Sementara itu, Kanwil Kemenag Hatim berencana untuk bergabung dengan petugas LAPAN untuk melakukan pengamatan GMT dan Shalat Gerhana Matahari di Pasuruan.
"Kita tidak melaksanakan secara khusus, namun kita akan memenuhi undangan LAPAN di Pasuruan dan Kemenag Jatim akan diwakili Pak Fauzi, sedangkan Kepala Kanwil Kemenag Jatim akan melaksanakan bersama jajaran Forpimda Jatim," kata Kabag Humas Kemenag Jatim Mahsun Zain. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Ajakan kami lakukan di kawasan Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) pada Jumat (4/3) dan Minggu (6/3) saat car free day (CFD)," kata Sekretaris LFNU Jatim Afif Amrullah di Surabaya, Minggu.
Di sela sosialisasi Shalat Gerhana Matahari Total (GMT) di kawasan MAS itu, ia menjelaskan pihaknya menyuguhkan simulasi Shalat Gerhana Matahari kepada jamaah Masjid Al-Akbar Surabaya.
"Di Indonesia akan terjadi gerhana matahari total yang sangatlah langka. Jarang sekali akan terjadi gerhana matahari total di Indonesia," katanya kepada warga masyarakat kota yang mengikuti CFD.
Selain simulasi Shalat Gerhana, pihaknya juga mengumumkan rencana LFNU bersama pihak MAS untuk menyelenggarakan Shalat Gerhana Matahari di MAS pada 9 Maret 2016 pukul 06.21 WIB.
"Insya-Allah, Shalat Gerhana Matahari di MAS akan diimami Ketua MUI Jatim KH Abdusshamad Bukhari," katanya.
Di sela sosialisasi GMT itu, Afif juga mengenalkan kacamata matahari dan menjualnya. Tak sedikit masyarakat membelinya, karena ingin melihat secara langsung proses gerhana matahari dengan menggunakan kacamata matahari itu.
Senada dengan itu, Humas MAS Helmy M Noor menegaskan bahwa pihaknya memang berencana menyelenggarakan Shalat Gerhana Matahari, sekaligus "nobar" (nonton bareng/bersama) GMT.
"Shalat dan nobar akan dilaksanakan pada Rabu (9/3) pukul 06.00-08.00 WIB, karena itu kami melakukan uji coba alat nobar GMT itu pada Senin (7/3) bakdal Shalat Dhuhur," katanya.
Sementara itu, Kanwil Kemenag Hatim berencana untuk bergabung dengan petugas LAPAN untuk melakukan pengamatan GMT dan Shalat Gerhana Matahari di Pasuruan.
"Kita tidak melaksanakan secara khusus, namun kita akan memenuhi undangan LAPAN di Pasuruan dan Kemenag Jatim akan diwakili Pak Fauzi, sedangkan Kepala Kanwil Kemenag Jatim akan melaksanakan bersama jajaran Forpimda Jatim," kata Kabag Humas Kemenag Jatim Mahsun Zain. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016