Surabaya (Antara Jatim) - Ikatan Keluarga Madura (Ikama) Jawa Timur optimistis investor mulai bersemangat masuk seiring diberlakukannya tarif melintas Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) untuk kendaraan roda empat atau lebih sejak awal Maret 2016.
"Kami yakin investor dan pengusaha semakin bersemangat membangun Madura yang imbasnya peningkatan perekonomian masyarakat setempat," ujar Ketua Ikama Jatim Buchori Imron kepada wartawan di Surabaya, Jumat.
Selama ini diakuinya investor berpikir dua kali membangun Madura karena mahalnya biaya transportasi keluar masuk "Pulau Garam" tersebut.
"Kalau sudah turun 50 persen maka ini akan sangat membantu dan kami yakin perekonomian Madura semakin bergeliat," ucapnya.
Tarif baru melintas Jembatan Suramadu resmi diberlakukan per 1 Maret 2016 pukul 00.00 WIB melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 60/KPTS/M/2016 Tanggal 24 Februari 2016.
Sesuai surat tersebut maka tarif untuk jenis kendaraan golongan I (sedan, jip, pick up/truk kecil dan bus) senilai Rp15 ribu, kendaraan golongan II (truk dengan dua gandar) Rp22.500, kendaraan golongan III (truk tiga gandar) Rp30 ribu, golongan IV (truk empat gandar) Rp37.500, dan golongan Golongan V (truk lima gandar atau lebih) Rp45 ribu.
Mewakili warga Madura, Ketua DPC PPP Surabaya itu mengapresiasi kebijakan Presiden RI Joko Widodo yang memberikan persetujuan penurunan tarif masuk jembatan sepanjang 5,4 kilometer tersebut sebesar 50 persen.
Tidak itu saja, Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya tersebut juga berterima kasih kepada Gubernur Jatim Soekarwo dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dinilainya telah berjuang mewujudkan tarif baru.
"Penurunan tarif 50 persen sudah sangat luar biasa. Tapi ke depan, tetap kami harapkan bisa 100 persen gratis," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengaku menerima laporan bahwa penurunan tarif Suramadu mendapat respon positif dari pengendara karena biaya yang dikeluarkan berkurang.
"Saya sudah berkomunikasi dengan pengelola Suramadu dan menjelaskan respon positif dari pengendara. Di sana pengelola juga terus bersosialisasi bahwa pemberlakuan tarif baru sudah diberlakukan," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Kami yakin investor dan pengusaha semakin bersemangat membangun Madura yang imbasnya peningkatan perekonomian masyarakat setempat," ujar Ketua Ikama Jatim Buchori Imron kepada wartawan di Surabaya, Jumat.
Selama ini diakuinya investor berpikir dua kali membangun Madura karena mahalnya biaya transportasi keluar masuk "Pulau Garam" tersebut.
"Kalau sudah turun 50 persen maka ini akan sangat membantu dan kami yakin perekonomian Madura semakin bergeliat," ucapnya.
Tarif baru melintas Jembatan Suramadu resmi diberlakukan per 1 Maret 2016 pukul 00.00 WIB melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 60/KPTS/M/2016 Tanggal 24 Februari 2016.
Sesuai surat tersebut maka tarif untuk jenis kendaraan golongan I (sedan, jip, pick up/truk kecil dan bus) senilai Rp15 ribu, kendaraan golongan II (truk dengan dua gandar) Rp22.500, kendaraan golongan III (truk tiga gandar) Rp30 ribu, golongan IV (truk empat gandar) Rp37.500, dan golongan Golongan V (truk lima gandar atau lebih) Rp45 ribu.
Mewakili warga Madura, Ketua DPC PPP Surabaya itu mengapresiasi kebijakan Presiden RI Joko Widodo yang memberikan persetujuan penurunan tarif masuk jembatan sepanjang 5,4 kilometer tersebut sebesar 50 persen.
Tidak itu saja, Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya tersebut juga berterima kasih kepada Gubernur Jatim Soekarwo dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dinilainya telah berjuang mewujudkan tarif baru.
"Penurunan tarif 50 persen sudah sangat luar biasa. Tapi ke depan, tetap kami harapkan bisa 100 persen gratis," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengaku menerima laporan bahwa penurunan tarif Suramadu mendapat respon positif dari pengendara karena biaya yang dikeluarkan berkurang.
"Saya sudah berkomunikasi dengan pengelola Suramadu dan menjelaskan respon positif dari pengendara. Di sana pengelola juga terus bersosialisasi bahwa pemberlakuan tarif baru sudah diberlakukan," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016