Tulungagung (Antara Jatim) - Pasukan Pemadam Kebakaran (PMK) Tulungagung, Jawa Timur memastikan seluruh kegiatan pelatihan pemadaman api untuk kalangan sekolah bersifat sosial atau gratis dari segala jenis pungutan.
     
"Tidak ada biaya apapun kami kenakan. Sosialisasi dan pelatihan yang kami berikan sepenuhnya dalam rangka sosial kemasyarakatan," kata Ketua regu PMK Tulungagung, Ananto Kisharmono di Tulungagung, Jumat.
     
Penegasan itu disampaikan Aan, panggilan akrab Ananto, seiring munculnya isu penarikan sejumlah biaya bagi setiap lembaga pendidikan yang berniat melakukan kunjungan belajar ke posko PMK Tulungagung.
     
Aan mangatakan, PMK justru berkepentingan dengan program penguatan kapasitas warga dalam hal ketrampilan dasar pemadaman api tersebut. 
     
Alasannya, kata dia, karena peran masyarakat dinilai besar dalam membantu kinerja PMK melakukan upaya pemadaman api, sebelum maupun saat kebakaran terjadi.
     
"Ibarat kata, kami sedang membangun jejaring PMK. Masyarakat memiliki peran penting dalam upaya melakukan langkah atau tindakan awal pemadaman api saat peristiwa kebakaran terjadi," ujar Aan.
     
Sayang, lanjut dia, sejauh ini program pendidikan dan pelatihan pemadaman api belum populer di kalangan sekolah umum, khususnya jenjang SD, SMP maupun SMA.
     
Menurut Aan, pembelajaran tentang PMK dan teknik pemadaman api sejauh ini baru masuk kurikulum sebagian taman kanak-kanak di Tulungagung.
     
Akibatnya, pengembangan wawasan seputar PMK maupun teknik dasar pemadaman api tidak tersosialisasikan secara masif di kalangan siswa SD hingga SMA.
     
"Padahal justru di SD, SMP, dan terutama jenjang SMA ini ada ekstrakurikuler yang bersentuhan dengan urusan evakuasi dan mitigasi bencana, seperti PMR, pramuka dan pecinta alam," ujarnya.
     
Ananto berharap, pembelajaran teknik pemadaman api dan pengenalan wawasan tentang fungsi PMK segera masuk agenda pendidikan di jenjang siswa SMP dan SMA.
     
"Setidaknya satu-dua kali dalam satu semester atau setahun lah, ada agenda di lingkup SMP dan SMA untuk memberi pelatihan dasar pemadaman api kepada siswa. Menurut saya itu bagus karena memberi penguatan kapasitas siswa dalam melakukan pemadaman api dengan teknik sederhana dan peralatan seadanya," kata dia.  (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016