Jember (Antara Jatim) - Angka inflasi di Kabupaten Jember pada bulan Februari 2016 sebesar 0,12 persen merupakan tertinggi di Jawa Timur, bahkan berbeda arah dengan Jawa Timur yang mengalami deflasi sebesar -0,1 persen dan nasional deflasi sebesar -0,09 persen.

"Penyumbang laju inflasi tertinggi di Jember di antaranya komoditas telur ayam ras, daging ayam ras, dan beras," kata juru bicara Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jember, Lukman Hakim, usai rapat TPID di Kantor Bank Indonesia Jember, Kamis.

Dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur tercatat lima kabupaten/kota mengalami deflasi dan sisanya mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Kediri 0,33 persen, diikuti Kota Malang 0,15 persen, Kota Surabaya 0,11 persen, Kota Probolinggo 0,08 persen, dan Kabupaten Sumenep 0,02 persen. 

Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi masing-masing sebesar 0,12 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Madiun sebesar 0,03 persen.

"Di wilayah kerja BI Jember, laju inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Jember dan Banyuwangi," kata Lukman yang juga Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember.

Komoditas kelompok inti yang memiliki andil inflasi terbesar di Jember adalah emas perhiasan, mie, es, sewa rumah, dan kopi bubuk.

Menurut dia, tingginya inflasi di Jember karena harga telur ayam ras yang tinggi selama beberapa pekan terakhir akibat pasokan yang berkurang dan harga pakan ternak yang melambung tinggi.

"Ke depan, kami rekomendasikan intervensi terhadap komoditas bahan baku pakan ternak sebagai salah satu penyebab kenaikan harga daging ayam ras dan telur ayam ras," ujarnya.

TPID Jember, lanjut dia, akan melakukan beberapa langkah untuk mengendalikan laju inflasi bulan Maret 2016 di antaranya monitoring kondisi stok beras di Jember dan menjaga kestabilan pasokan air petani.

Data di Bank Indonesia Jember mencatat berdasarkan hasil survei konsumen bulan Februari 2016, menunjukkan tingkat konsumsi masyarakat di bulan Februari 2016 cenderung menurun dibandingkan bulan sebelumnya namun masih pada level optimis.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016