Surabaya (Antara Jatim) - Sekitar 17 Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar se-Kota Surabaya memprotes upaya pergantian Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Surabaya yang dinilai kurang tepat.
    
Ketua PK Partai Golkar Dukuh Pakis, Lala Sudarwanto, di Surabaya, Kamis, mengatakan hingga kini kepengurusan pusat Partai Golkar disibukkan persiapan munaslub setelah perseteruan kubu Aburizal Bakrie (ARB) dan kubu Agung Laksono (AL) sehingga tidak sepantasnya membahas masalah pergantian ketua fraksi.
    
"Tidak seharunya ada reposisi di tingkat Fraksi Partai Golkar (FPG) di DPRD Kota Surabaya," katanya.
    
Adapun 17 pengurus kecamatan (PK) yang memprotes rencana reposisi fraksi Golkar di antaranya PK Dukuh Pakis, Lakarsantri, Wonocolo, Sawahan, dan Sukomanunggal.
    
Ia beralasan penetapan reposisi fraksi harusnya menunggu kepastian Musyawarah Daerah Luar Biasa (musdalub) DPD Partai Golkar Surabaya usai dan menentukan ketua definitif DPD Partai Golkar Kota Surabaya.
    
Ia menambahkan perseteruan internal di Fraksi Partai Golkar tidak seharusnya terjadi karena memang fraksi merupakan etalase terdepan dari partai politik di lembaga dewan.
    
Informasi yang diperoleh Antara menyebutkan suasan di internal Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Kota Surabaya sempat menghangat setelah kedua anggota Fraksi Golkar berebut posisi Ketua Fraksi Golkar. Dua kader tersebut adalah Pertiwi Ayu Pratiwi Krisna dan Agung Prasojo.
    
Keingginan Agung untuk duduk sebagai ketua fraksi masih terganjal, karena surat pengajuan pergantian ketua fraksi masih terganjal karena posisinya sebagai pengurus DPD Golkar Jatim.
    
Ayu Pratiwi sampai saat ini masih tetap bertahan sebagai Ketua Fraksi Golkar, karena dirinya dikabarkan mendapat dukungan kuat dari Sekretaris DPD Partai Golkar Jatim, Gesang Budiarso.
    
Sementara itu, Agung yang saat ini, juga duduk sebagai Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Jatim, berupaya untuk duduk sebagai Bendahara DPD Partai Golkar Kota Surabaya. Agung yang dikabarkan dekat dengan Gatot Sutdjito ini, terus berupaya untuk mendapat dukungan agar dirinya bisa duduk sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Surabaya.
    
Hanya saja kedua kader Golkar hingga saat ini belum berkenan berkomentar menanggapi persoalan tersebut. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016