Trenggalek (Antara Jatim) - Wakil Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengaku tidak memiliki kebanggaan khusus karena dinobatkan sebagai wakil bupati termuda di Indonesia, karena merasa belum punya prestasi dilakukan.
"Saya merasa ini bukan sebuah prestasi. Ya muda itu memang kepastian karena usia saya baru 25 tahun 10 bulan 10 hari, dan mas Emil (Emil Dardak) mempercayakan saya, jadi itu sebuah keniscayaan," kata Nur Arifin atau biasa disapa Gus Ipin di Trenggalek, Jumat.
Pernyataan Ipin tersebut menjawab pertanyaan wartawan yang menyentil seputar rekor MURI yang barusan diraihnya sebagai wakil bupati termuda di Indonesia, usai mengikuti apel pagi 1.300 PNS di Pendopo Kabupaten Trenggalek.
Menurut dia, yang lebih penting untuk dimaknai adalah besarnya harapan masyarakat Trenggalek untuk melakukan perubahan, baik dalam kultur pemerintahan, pembangunan daerah, budaya serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Masyarakat berani mengambil langkah yang tidak 'mainstream', memilih kepala daerah yang di luar kebiasaan dimana kami yang muda-muda ini ternyata dipercaya untuk memimpin Trenggalek," ujarnya.
Dalam kapasitas mereka sebagai pasangan pemimpin muda di Indonesia, Ipin menyatakan bahwa dia bersama Bupati Emil Elestianto Dardak merasa tertantang untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan dan aspirasi masyarakat.
Tidak hanya di bidang layanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan, tetapi juga dalam hal memajukan Trenggalek dari sisi perekonomian, budaya dan pariwisata, maupun tata pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
"Jika gagal dalam memimpin selama lima tahun ke depan, kami akan berhutang pada seluruh generasi muda karena sekarang saya dan mas Emil mewakili mereka. Kami gagal berarti mematikan kesempatan bagi calon-calon pemimpin muda yang lain," ujarnya.
Semangat pembuktian sebagai pasangan pemimpin muda itulah yang menurut Ipin menggelora di dadanya maupun pasangannya, Emil Elestianto Dardak.
"Saya akan lebih bangga ketika dikatakan Mochamad Nur Arifin telah sukses mendampingi Emil Dardak membawa Trenggalek ke posisi apalah, sesuatu yang lebih baik dan menjadi ukuran prestasi dalam hal pembangunan daerah," kata Ipin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Saya merasa ini bukan sebuah prestasi. Ya muda itu memang kepastian karena usia saya baru 25 tahun 10 bulan 10 hari, dan mas Emil (Emil Dardak) mempercayakan saya, jadi itu sebuah keniscayaan," kata Nur Arifin atau biasa disapa Gus Ipin di Trenggalek, Jumat.
Pernyataan Ipin tersebut menjawab pertanyaan wartawan yang menyentil seputar rekor MURI yang barusan diraihnya sebagai wakil bupati termuda di Indonesia, usai mengikuti apel pagi 1.300 PNS di Pendopo Kabupaten Trenggalek.
Menurut dia, yang lebih penting untuk dimaknai adalah besarnya harapan masyarakat Trenggalek untuk melakukan perubahan, baik dalam kultur pemerintahan, pembangunan daerah, budaya serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Masyarakat berani mengambil langkah yang tidak 'mainstream', memilih kepala daerah yang di luar kebiasaan dimana kami yang muda-muda ini ternyata dipercaya untuk memimpin Trenggalek," ujarnya.
Dalam kapasitas mereka sebagai pasangan pemimpin muda di Indonesia, Ipin menyatakan bahwa dia bersama Bupati Emil Elestianto Dardak merasa tertantang untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan dan aspirasi masyarakat.
Tidak hanya di bidang layanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan, tetapi juga dalam hal memajukan Trenggalek dari sisi perekonomian, budaya dan pariwisata, maupun tata pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
"Jika gagal dalam memimpin selama lima tahun ke depan, kami akan berhutang pada seluruh generasi muda karena sekarang saya dan mas Emil mewakili mereka. Kami gagal berarti mematikan kesempatan bagi calon-calon pemimpin muda yang lain," ujarnya.
Semangat pembuktian sebagai pasangan pemimpin muda itulah yang menurut Ipin menggelora di dadanya maupun pasangannya, Emil Elestianto Dardak.
"Saya akan lebih bangga ketika dikatakan Mochamad Nur Arifin telah sukses mendampingi Emil Dardak membawa Trenggalek ke posisi apalah, sesuatu yang lebih baik dan menjadi ukuran prestasi dalam hal pembangunan daerah," kata Ipin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016