Ngawi (Antara Jatim) - Sebanyak 500 prajurit dari Batalyon Armed 12 Angicipi Yudha yang bermarkas di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis, berangkat ke Mauluku Utara (Malut) untuk bertugas di sejumlah titik rawan konflik. 

Ratusan prajurit tersebut diangkut dengan sekitar 30 truk dari Kodam V Brawijaya untuk menuju Dermaga Ujung Koarmatim Surabaya. Sesuai rencana, mereka kemudian akan diangkut salah satu kapal perang TNI AL menuju Maluku Utara. 

Danyon Armed 12 Ngawi, Mayor Joko Setiyono Kurniawan, di Ngawi, mengatakan, 500 prajurit tersebut telah menjalani serangkaian pelatihan sehingga siap untuk ditugaskan.

"Para prajurit yang diberangkatkan ini sudah siap baik fisik maupun mental. Karena sebelumnya sudah melakukan persiapan dan pelatihan intensif," ujar Danyon Armed 12 Ngawi, Mayor Joko Setiyono Kurniawan, kepada wartawan. 

Latihannya tidak hanya tentang tempur, namun juga latihan membaur dengan masyarakat agar bisa beradaptasi di daerah rawan. 

Sebelum berangkat, para prajurit pilihan tersebut terlebih dulu dilepas dengan upacara yang juga dihadiri oleh para keluarga mereka. Isak tangis haru juga mewarnai keberangkatan para prajurit tersebut. 

Mayor Joko Setiyono menjelaskan, anggotanya tersebut nantinya akan ditugaskan di Maluku Utara selama sembilan bulan. Di sana mereka akan dipecah menjadi sejumlah kelompok untuk ditempatkan di beberapa lokasi yang berbeda di Provinsi Maluku Utara. 

Adapun tujuan penugasan tersebut adalah untuk menjaga keamanan dalam negeri serta sebagai bentuk kesiapan TNI dalam mengantisipasi konflik di Laut Tiongkok Selatan. 

Selain itu juga bertugas di kepulauan terluar di Samudra Pasifik untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016