Surabaya, (Antara Jatim) - Genangan banjir di rel kilometer 32+5 hingga 33+2 atau kawasan Stasiun Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, meski mulai surut dari 60 centimeter pada Minggu (14/2) dan Senin (15/2) menjadi 41 centimeter pada Selasa pagi tapi kereta api belum berani melintas.
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto, Selasa mengatakan meski genangan banjir turun, masih belum bisa dilalui kereta api, sehingga skema mengunakan armada bus tetap berlaku.
"Masih belum bisa dilalui KA dan tetap menggunakan skema atau pengaturan penggunaan transportasi lain, yakni menggunakan armada bus," kata Suprapto, di Surabaya.
Sebelumnya, kondisi banjir di Porong yang mencapai 60 centimeter memaksa 30 perjalanan KA dibatalkan melalui rel di kawasan Tanggulangin, sehingga penumpang jurusan Malang dialihkan menggunakan armada bus, khusus untuk KA yang melalui rute Surabaya-Porong-Tanggulangin-Malang, atau sebaliknya.
"PT KAI Daop 8 Surabaya masih menggunakan beberapa skema pengaturan perjalanan KA, yakni pembatalan, menggunakan armada bus, serta sejumlah KA yang tidak melintasi kawasan Porong-Tanggulangin," ucap Suprapto.
Ia mengatakan akibat banjir tersebut Daop 8 Surabaya menyewa sebanyak 43 armada bus untuk memindahkan penumpang yang terganggu banjir.
Sementara itu, daftar 30 perjalanan KA yang terganggu masing-masing adalah KA Bima dengan nomor perjalanan 45 dan 46 relasi Malang-Surabaya-Jakarta.
Kemudian KA Mutiara Timur nomor perjalanan 87,88,89 dan 90 dengan relasi Banyuwangi-Surabaya, KA Jayabaya no perjalanan 153 dan 154 relasi Malang-Surabaya-Jakarta.
Lalu, KA Penataran no 459, 460, 461, 462, 463, 464, 465, 466, 467, 468 relasi Surabaya-Malang-Blitar, KA Komuter relasi Surabaya-Porong dan dibatalkan dengan no 295, 296, 297, 298, 299, 300.
Selain itu, KA Probowangi relasi Surabaya-Banyuwangi dengan no 219 dan 220, serta KA Sri Tanjung relasi Surabaya-Banyuwangi dengan no 195 dan 196 ditambah KA Logawa rute Surabaya-Jember no 189 dan 190.
Terkait upaya, Daop 8 Surabaya telah menurunkan petugas lapangan untuk memantau kondisi genangan banjir. Selain itu, juga menurunkan gerbong "kricak" atau gerbong khusus guna memperkuat jalur rel yg terendam antara jalur Tangulangin-Porong," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto, Selasa mengatakan meski genangan banjir turun, masih belum bisa dilalui kereta api, sehingga skema mengunakan armada bus tetap berlaku.
"Masih belum bisa dilalui KA dan tetap menggunakan skema atau pengaturan penggunaan transportasi lain, yakni menggunakan armada bus," kata Suprapto, di Surabaya.
Sebelumnya, kondisi banjir di Porong yang mencapai 60 centimeter memaksa 30 perjalanan KA dibatalkan melalui rel di kawasan Tanggulangin, sehingga penumpang jurusan Malang dialihkan menggunakan armada bus, khusus untuk KA yang melalui rute Surabaya-Porong-Tanggulangin-Malang, atau sebaliknya.
"PT KAI Daop 8 Surabaya masih menggunakan beberapa skema pengaturan perjalanan KA, yakni pembatalan, menggunakan armada bus, serta sejumlah KA yang tidak melintasi kawasan Porong-Tanggulangin," ucap Suprapto.
Ia mengatakan akibat banjir tersebut Daop 8 Surabaya menyewa sebanyak 43 armada bus untuk memindahkan penumpang yang terganggu banjir.
Sementara itu, daftar 30 perjalanan KA yang terganggu masing-masing adalah KA Bima dengan nomor perjalanan 45 dan 46 relasi Malang-Surabaya-Jakarta.
Kemudian KA Mutiara Timur nomor perjalanan 87,88,89 dan 90 dengan relasi Banyuwangi-Surabaya, KA Jayabaya no perjalanan 153 dan 154 relasi Malang-Surabaya-Jakarta.
Lalu, KA Penataran no 459, 460, 461, 462, 463, 464, 465, 466, 467, 468 relasi Surabaya-Malang-Blitar, KA Komuter relasi Surabaya-Porong dan dibatalkan dengan no 295, 296, 297, 298, 299, 300.
Selain itu, KA Probowangi relasi Surabaya-Banyuwangi dengan no 219 dan 220, serta KA Sri Tanjung relasi Surabaya-Banyuwangi dengan no 195 dan 196 ditambah KA Logawa rute Surabaya-Jember no 189 dan 190.
Terkait upaya, Daop 8 Surabaya telah menurunkan petugas lapangan untuk memantau kondisi genangan banjir. Selain itu, juga menurunkan gerbong "kricak" atau gerbong khusus guna memperkuat jalur rel yg terendam antara jalur Tangulangin-Porong," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016