Sampang (Antara Jatim) - Warga Sampang, Jawa Timur yang terseret arus banjir, pada Kamis (11/2), akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Sabtu siang.

"Korban ditemukan mengambang di sungai Kalikemuning di daerah Jalan Garuda, sekitar pukul 12.00 WIB dan saat ini sudah dibawa ke rumah duka," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang Wisnu Hartono kepada Antara per telepon, di Sampang, Sabtu siang.

Warga Sampang yang terseret arus banjir itu bernama Faisal Sipli (14) warga Dusun Piliang, Desa Tanggumung, Kecamatan Kota, Sampang.

Korban terseret arus banjir saat hendak berenang di sungai yang meluap akibat banjir kiriman dari hulu sungai itu, Kamis (11/2) sekitar pukul 11.30 WIB.

BPBD Sampang dibantu polisi dan TNI dan tim Basarnas Jawa Timur melakukan pencarian dengan menelusuri sepanjang aliran Sungai Kalikemuning itu.

Selama dua hari, upaya pencarian tidak membuahkan hasil. Korban baru ditemukan, Sabtu (13/2) dalam kondisi meninggal dunia.

Kepala BPBD Wisno Hartono menjelaskan, petugas langsung membawa korban ke rumah duka di Dusun Piliang, Desa Tanggumung, Kecamatan Kota Sampang.

"Saat ini korban telah disucikan dan hendak dishalatkan," tutur Wisno Hartono di rumah duka.

Banjir yang terjadi di Kota Sampang, Madura itu, akibat sungai Kalikemuning meluap, pada Kamis (11/2).

Banjir ulai menggenangi jalan-jalan di kota Sampang sejak pagi, dan pada siang semakin meluas.

Hingga pukul 16.00 WIB, banjir akibat luapan sungai Kalikemuning itu telah memasuki monumen Kota Sampang dan melunpuhkan jalur lalu lintas di dalam kota.

Akibat banjir itu, jalur lalu lintas di dalam Kota Sampang, sempat ditutup, dan diarahkan menuju jalur alternatif, yakni melalui Kelurahan Polagan, Kecamatan Kota Sampang.

Banjir surut keesokan harinya, yakni pada Jumat (12/2) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Ribuan rumah warga Kota Sampang tergenang akibat banjir kiriman dari hulu Sungai Kalikemuning itu. Ratusan orang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Menurut Kepala BPBD Sampang Wisnu Hartono banjir yang terjadi kali ini merupakan yang terbesar selama 2016.

"Sebelumnya juga pernah terjadi banjir, namun tidak sebesar kali ini," imbuhnya. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016