Trenggalek (Antara Jatim) - Sebuah jembatan desa yang menjadi jalur antarkecamatan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terancam runtuh, setelah salah satu pondasi tiang yang menyangga badan jembatan ambles hingga kedalaman sekitar 50 centimeter akibat tergerus banjir.

"Sementara ini masih bisa dilalui, namun hanya untuk kendaraan kecil. Kendaraan besar apalagi bertonase berat tidak bisa," kata Kapolsek Panggul, AKP Wajib Santoso di Trenggalek, Sabtu.

Lokasi jembatan yang terancam runtuh itu terletak di Desa Kertosono, Kecamatan Panggul.

Kerusakan pada salah satu pondasi jembatan diketahui sejak Kamis (11/2) dan semakin parah seiring hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak beberapa hari terakhir.

"Sementara waktu jalur ini ditutup dan diberi rambu peringatan. Untuk kendaraan roda empat atau lebih harus mengambil jalur memutar melewati jalan desa jika mau menuju Desa Bodag, Sawahan, Kecamatan Pule, ataupun sekitarnya," terang Wajib.

Belum ada upaya penanganan langsung dilakukan untuk mengatasi kerusakan pada konstruksi jembatan.

Pihak perangkat desa sementara ini sudah melaporkan kondisi tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun ke Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan setempat dengan harapan segera mendapat program rehabilitasi atau perbaikan.

"Jika terjadi hujan deras lagi dan debit air sungai meningkat tajam, bisa saja jembatan ini runtuh betulan. Sementara akses menggunakan jembatan ini ditutup, terutama kendaraan besar," ujarnya.

Selain jembatan Desa Kertosono, kerusakan infrastruktur dilaporkan juga terjadi di beberapa daerah lain, mulai dari plengseng ambrol, talud jebol hingga longsor di beberapa titik lokasi yang tersebar di seluruh wilayah Trenggalek.

"Banyak tempat, kami masih terus inventarisir dan lakukan penanganan awal yang bersifat kedaruratan," kata Kepala BPBD Trenggalek, Joko Rusianto.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016