Sampang (Antara Jatim) - Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Timur, Jumat, membantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang, Madura, mencari warga setempat yang terseret arus banjir di wilayah itu.

"Tim dari Pemprov Jatim itu datang tadi pagi dan langsung membantu tim SAR Sampang mencari korban yang tenggelan akibat terseret arus banjir, kemarin," kata Kepala BPBD Sampang Wisnu Hartono kepada Antara per telepon, Jumat siang.

Warga Sampang yang terseret arus banjir itu bernama Faisal Sipli (14) warga Dusun Piliang, Desa Tanggumung, Kecamatan Kota Sampang.

Korban terseret arus banjir Sungai Kalikemuning saat hendak berenang di sungai yang meluap itu, Kamis (11/2) sekitar pukul 11.30 WIB.

Sejumlah saksi mata di lokasi kejadian menyebutkan, sejak sungai Kalikemuning meluap, anak berusia 14 tahun dan masih tercatat sebagai siswa SMP itu, memang biasa berenang, bahkan sering melompat di arus yang deras tersebut.

Namun, anak dari pasangan suami istri Fudoli dan Zainiyah itu tiba-tiba terseret arus deras yang datang secara tiba-tiba, dan tenggelam.

Tim gabungan dari TNI, Polri, Tagana, Satpol-PP dan BPBD Sampang berupaya melakukan pencarian dengan menelusuri aliran Sungai Kalikemuning, namun belum membuahkan hasil.

Pada sekitar pukul 23.30 WIB Kamis (11/2) malam pencarian dihentikan dan dilanjutkan kembali Jumat (12/2) dengan dibantu Tim Basarnas Provinsi Jawa Timur.

Banjir yang terjadi di Kota Sampang, Madura, Jawa Timur itu akibat luapan Sungai Kalikemuning, setelah dua hari wilayah itu diguyur hujan.

Ketinggian genangan air di rumah-rumah warga antara 40 cm hingga 60 cm, bahkan di beberapa titik mencapai 1,5 meter.

Ribuan rumah warga tergenang banjir, bahkan sebagian telah mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Selain menggenangi perkampungan warga di Kota Bahari itu, banjur akibat luapan sungai Kalikemuning itu, juga merendam lahan pertanian warga, tempat ibadah dan lembaga pendidikan di wilayah itu. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016