Jember (Antara Jatim) - Bintara Pembina Desa (Babinsa) mendampingi kelompok tani "Bina Tani" untuk melakukan panen padi perdana di Dusun Krajan, Desa Lengkong, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Babinsa Lengkong, Kopda Riyanto, Jumat, mengatakan pihaknya bersama petugas penyuluh lapangan (PPL) mendampingi kelompok tani untuk memanen padi di Desa Lengkong seluas 52 hektare.
"Turunnya Babinsa di sawah bersama PPL diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat para petani untuk meningkatkan produktivitas panen padinya," katanya.
Menurut dia, kegiatan panen padi tersebut merupakan bentuk keseriusan dan kepedulian babinsa dalam menyukseskan progam swasembada pangan yang dicanangkan oleh pemerintah.
Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf Muhammad Nas menjelaskan bulan Februari 2016 merupakan panen perdana di sejumlah kecamatan di Jember yang menanam padinya pada bulan Oktober 2015.
"Berdasarkan data Dinas Pertanian Jember tercatat panen perdana pada Februari ini mencapai 3.120 hektare dan areal tersebut tersebar di empat wilayah yakni Kecamatan Mumbulsari, Rambipuji, Sumberbaru dan Mayang," tuturnya.
Ia mengatakan pihaknya bersama Dinas Pertanian Jember bertekad memaksimalkan produktivitas dan areal tanam, bahkan beberapa waktu yang lalu Direktur Pembiayaan Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan sudah mengecek beberapa lahan yang belum pernah ditanami padi.
"Lahan yang belum pernah ditanami padi akan ditanami padi, bahkan sudah dilakukan kalkulasi termasuk kebutuhan sarana dan prasarananya," katanya.
Sementara Ketua kelompok tani "Bina Tani" Supardi menyampaikan rasa terima kasih kepada Babinsa yang mendampingi kelompok tani secara penuh sejak penanaman hingga masa panen.
"Apa yang kami lakukan ini sepenuhnya mendapatkan bimbingan dan pendampingan secara teknis oleh Babinsa bersama PPL. Pada panen saat ini dengan menggunakan penghitungan sistem ubinan mengalami peningkatan dari panen sebelumnya," katanya.
Ia mengatakan panen sebelumnya per hektare menghasilkan sekitar 10 ton, kini diperkirakan bisa mencapai sekitar 10,5 ton per ha.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016