Tulungagung (Antara Jatim) - Program angkutan gratis untuk sekolah yang diluncurkan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, untuk trayek tertentu kurang diminati siswa diduga karena minimnya sosialisasi.
    
"Sudah dluncurkan sejak awal Februari, sepekan lalu, namun animo masih rendah," kata Kepala Dishubkominfo Tulungagung, Maryani di Tulungagung, Kamis.
    
Maryani mengakui, bahwa sosialisasi akan keberadaan angkutan gratis sekolah dengan start dari Pasar Dono hingga Kota Tulungagung masih minim dilakukan.
    
Akibatnya, keberadaan angkutan gr sehingga mengakibatkan keberadaan angkutan gratis untuk siswa sekolah belum begitu dipahami oleh masyarakat.
    
Akibatnya, beberapa angkutan umum yang telah dikontrak tidak banyak mengangkut penumpang (siswa).
    
"Harus terus meningkatkan sosialisasi baik melalui kepala desa maupun di setiap media serta akan memasang halte yang menjadi titik kumpul keberangkatan," ujarnya.
    
Maryani menjelaskan, bahwa angkutan sekolah gratis ini merupakan program dari pemerintah Kabupaten Tulungagung.
    
Intinya satu yakni pemberdayaan terhadap MPU yang sekarang ini keadaannya semakin merana dengan keberadaan kendaraan yang semakin bertambah sehingga perlu dihidupkan kembali penggunaan MPU.
    
Pengembangang 2016 ini mengarah ke wilayah Sendang ke Tulungagung dengan menerjunkan 11 armada MPU dengan dua trayek.
    
"Satu trayek dari Pasar Dono menuju Karangrejo ke utara lewat Boro ke selatan hingga Plandaan sebanyak enam armada. Sedangkan trayek kedua dari Pasar Dono menuju ke Karangrejo ke selatan melewati Desa Winong hingga simpang empat Mangunsari sebanyak lima armada," ujarnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016