Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai ancaman banjir luapan Bengawan Solo dan  banjir bandang karena adanya peningkatan curah hujan pada Februari.
     
"BPBD terus meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman banjir, sebab curah hujan Februari meningkat dibandingkan Januari lalu," kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Kamis.
     
Ia menjelaskan kewaspadaan menghadapi ancaman bencana banjir luapan Bengawan Solo, juga banjir bandang dilakukan, dengan menyediakan berbagai kebutuhan, mulai sembako, perahu karet, dapur umum, juga lainnya.
     
"Perahu karet sudah kami cek, semuanya dalam keadaan baik. Sarana evakuasi perahu karet selain milik BPBD, juga akan memanfaatkan perahu karet milik Kodim 0813, kepolisian resor (polres) dan dinas perhubungan (dishub)," jelas dia.
     
Dengan demikian, menurut dia, kalau sewaktu-waktu bencana banjir terjadi, baik luapan Bengawan Solo, maupun banjir bandang, maka berbagai peralatan yang dibutuhkan siap diterjunkan termasuk personel penanggulangan bencana.
     
"Kami baru saja merekrut 18 personel tenaga penanggulangan bencana, untuk menambah 60 personel yang sebelumnya sudah ada," katanya.
     
Data di BPBD, selama 2015 telah terjadi 30 kejadian banjir bandang, di antaranya, empat kali terjadi pada Desember, dengan jumlah kerugian mencapai Rp6,866 miliar.
     
"Dampak banjir bandang lebih parah, dibandingkan banjir luapan Bengawan Solo," ucapnya.
     
Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, meminta tim penanggulangan bencana di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo, meningkatkan kewaspadaan. 
     
Pertimbangannya, menurut dia, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Krangploso, Malang, akan terjadi peningkatan curah hujan selama Februari.
     
"Sesuai prakiraan BMKG, curah hujan Februari meningkat, dibandingkan Januari lalu," katanya, menegaskan.
     
Data BMKG, sifat hujan di daerahnya Februari di bawah normal berkisar 85-115 persen dengan curah hujan 301-400 millimeter.  Untuk Maret, sifat hujan berkisar 51-84 persen, dengan curah hujan 301-400  millimeter dan sifat hujan meningkat pada April berkisar 116-150 persen, dengan curah hujan 201-300 millimeter. 
     
"Ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro sekarang ini masih aman di bawah siaga banjir," jelas Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Yono, menambahkan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016