Probolinggo (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mencatat jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) selama Januari 2016 meningkat dibandingkan pada bulan sebelumnya Desember 2015.

"Penderita DBD di Probolinggo terus bertambah dan tercatat hingga 25 Januari 2016, terjadi 31 kasus DBD dengan 1 penderita meninggal dunia. Sedangkan pada Desember 2015 sebanyak empat kasus saja dan tidak ada korban meninggal," kata Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Wiwik Yuliati, di Probolinggo, Senin.

Menurut dia, jumlah DBD pada Januari 2016 sebenarnya menurun dibandingkan pada periode Januari 2015 yang mencapai 144 kasus, namun tahun lalu tidak ada pasien DBD yang meninggal dunia.

Untuk itu, lanjutnya, Dinkes mewaspadai DBD dengan menggencarkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melibatkan semua lintas sektor dan kader juru pemantau jentik (jumantik), disamping juga gerakan 3 M (menguras, menutup dan mengubur).

"Satu-satunya upaya untuk memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti adalah dengan menggencarkan PSN karena upaya itu ternyata paling efektif dan murah," tuturnya.

Kendati demikian, kata dia, Dinkes Probolinggo juga akan melakukan fogging sesuai dengan prosedur, namun pihaknya mengedepankan pemberantasan sarang nyamuk yang dinilai lebih efektif.

"Upaya lain yang dilakukan Dinkes yakni mensosialisasikan satu rumah satu jumantik, sehingga tidak hanya kader jumantik saja yang melakukan PSN, tetapi juga salah satu anggota keluarga di dalam satu rumah juga bertugas memantau jentik nyamuk," paparnya.

Hingga saat ini di Kabupaten Probolinggo terdapat 1.958 kader jumantik dan masing-masing kader memantau 20 rumah,  hal itu dinilai tidak maksimal, sehingga  di setiap rumah seharusnya ada satu jumantik.

"Kami imbau masyarakat harus berperan serta dalam melakukan PSN, agar kasus DBD di Probolinggo tidak meningkat karena selama ini yang berkembang di masyarakat, jika ada kasus DBD maka asumsinya langsung ke petugas kesehatan, padahal masyarakat juga memiliki peran penting untuk ikut mencegah DBD melalui gerakan PSN," katanya menjelaskan.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016