Trenggalek (Antara Jatim) - Sekelompok nelayan di pesisir Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur berencana menggelar lomba balap miniatur kapal khas daerah tersebut yang dikemas dalam acara "Prigi Fest 2016" pada 19-21 Februari.
"Kegiatan ini merupakan yang kedua setelah Prigi Fest 2015 tahun lalu berlangsung sukses dan mendapat sambutan antusias masyarakat," kata Ketua Paguyupan Lare Trenggalek (PLAT), Anjar Priadi Putra saat dikonfirmasi Antara melalui telepon, Minggu.
Ia menjelaskan, ide lomba balap miniatur kapal muncul sejak setahun lalu dengan tujuan memberi wadah bagi nelayan setempat yang menganggur saat sedang tidak musim ikan.
Ketrampilan sejumlah nelayan dalam membuat miniatur kapal kemudian menginspirasi sejumlah remaja setempat untuk memberi ruang kreatifitas para nelayan dalam sebuah kegiatan perlombaan sekaligus pameran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Lebih dari itu, kami ingin memperkenalkan budaya dan kreatifitas masyarakat pesisir Prigi dalam sebuah ajang festival yang menasional," ujar Anjar.
Ia berharap, festival prigi bisa menjadi ladang berkah baru bagi para nelayan di saat tidak musim ikan, melalui penjualan miniatur kapal slerek khas Prigi yang dijual dengan harga di kisaran Rp3 juta hingga Rp7 juta per buah.
"Karena tujuan utamanya untuk memperkenalkan pariwisata dan budaya khas masyarakat Prigi, maka kapal yang diperbolehkan ikut lomba juga harus khas Prigi. Peserta dari luar boleh saja bawa kapal sendiri, tapi konsep dan modelnya harus sama dengan model kapal slerek khas Prigi," jelasnya.
Anjar menambahkan, selain lomba balap miniatur dengan hadiah total jutaan rupiah tersebut, Festifal Prigi juga akan dimeriahkan berbagai kegiatan hiburan dan perlombaan lain, seperti peragaan busana, lomba terjemah Bahasa Indonesia ke Bahasa Jawa, mewarnai untuk kategori anak, hingga pameran UMKM.
"Kami ingin Prigi Fest tidak melulu hiburan dan olahraga untuk ajang kreatifitas nelayan, tetapi juga memiliki konsep edukasi sehingga muncul gagasan lomba terjemah ke dalam Bahasa Jawa dan sebagainya," jelas Anjar.
Paguyupan Lare Trenggalek yang murni berisi remaja pesisir dan nelayan Prigi tersebut berencana menjadikan Prigi Fest sebagai kegiatan rutin yang digelar setiap tahun sekali.
Tujuannya selain menjadi wadah kreatifitas nelayan di masa paceklik ikan, juga untuk menambah khasanah hiburan di kawasan wisata unggulan di Trenggalek tersebut.
"Supaya pengunjung juga tidak bosan karena mengetahui wisata Prigi hanya berisi pemandangan alam semata. Kami ingin ada lebih banyak alasan bagi wisatawan untuk datang ke Trenggalek, tidak sekedar karena ingin main ke pantai," ujar Anjar.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Kegiatan ini merupakan yang kedua setelah Prigi Fest 2015 tahun lalu berlangsung sukses dan mendapat sambutan antusias masyarakat," kata Ketua Paguyupan Lare Trenggalek (PLAT), Anjar Priadi Putra saat dikonfirmasi Antara melalui telepon, Minggu.
Ia menjelaskan, ide lomba balap miniatur kapal muncul sejak setahun lalu dengan tujuan memberi wadah bagi nelayan setempat yang menganggur saat sedang tidak musim ikan.
Ketrampilan sejumlah nelayan dalam membuat miniatur kapal kemudian menginspirasi sejumlah remaja setempat untuk memberi ruang kreatifitas para nelayan dalam sebuah kegiatan perlombaan sekaligus pameran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Lebih dari itu, kami ingin memperkenalkan budaya dan kreatifitas masyarakat pesisir Prigi dalam sebuah ajang festival yang menasional," ujar Anjar.
Ia berharap, festival prigi bisa menjadi ladang berkah baru bagi para nelayan di saat tidak musim ikan, melalui penjualan miniatur kapal slerek khas Prigi yang dijual dengan harga di kisaran Rp3 juta hingga Rp7 juta per buah.
"Karena tujuan utamanya untuk memperkenalkan pariwisata dan budaya khas masyarakat Prigi, maka kapal yang diperbolehkan ikut lomba juga harus khas Prigi. Peserta dari luar boleh saja bawa kapal sendiri, tapi konsep dan modelnya harus sama dengan model kapal slerek khas Prigi," jelasnya.
Anjar menambahkan, selain lomba balap miniatur dengan hadiah total jutaan rupiah tersebut, Festifal Prigi juga akan dimeriahkan berbagai kegiatan hiburan dan perlombaan lain, seperti peragaan busana, lomba terjemah Bahasa Indonesia ke Bahasa Jawa, mewarnai untuk kategori anak, hingga pameran UMKM.
"Kami ingin Prigi Fest tidak melulu hiburan dan olahraga untuk ajang kreatifitas nelayan, tetapi juga memiliki konsep edukasi sehingga muncul gagasan lomba terjemah ke dalam Bahasa Jawa dan sebagainya," jelas Anjar.
Paguyupan Lare Trenggalek yang murni berisi remaja pesisir dan nelayan Prigi tersebut berencana menjadikan Prigi Fest sebagai kegiatan rutin yang digelar setiap tahun sekali.
Tujuannya selain menjadi wadah kreatifitas nelayan di masa paceklik ikan, juga untuk menambah khasanah hiburan di kawasan wisata unggulan di Trenggalek tersebut.
"Supaya pengunjung juga tidak bosan karena mengetahui wisata Prigi hanya berisi pemandangan alam semata. Kami ingin ada lebih banyak alasan bagi wisatawan untuk datang ke Trenggalek, tidak sekedar karena ingin main ke pantai," ujar Anjar.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016