Surabaya (Antara Jatim) - Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Paul Grigson mengajak mahasiswa Surabaya untuk melanjutkan pendidikan hingga ke Australia, dengan banyaknya tawaran beasiswa yang diberikan di beberapa universitas di Australia.

"Banyak mahasiswa dari berbagai negara mengajukan beasiswa untuk ke Australia, tetapi Indonesia terlihat minim peminatnya, sehingga kami mengajak mahasiswa agar melanjutkan pendidikan ke Australia," katanya dalam kunjungannya di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), Rabu.

Ia mengatakan untuk melanjutkan pendidikan di Australia, bisa menggunakan beasiswa yang ditawarkan di sejumlah universitas di Australia, terutama sejak dibukanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

"Saat ini ada 300 ribu mahasiswa dari berbagai negara yang melanjutkan pendidikan di Australia, karena fasilitas dan kualitas di sana menjadi tujuan banyak mahasiswa. Jurusan yang banyak diminat disana itu mulai dari Teknik, pengembangan medis dan psikologi, jelasnya.

Selain itu, lanjutnya pendidikan di Austraia juga mendukung mahasiswa mancanegara, seperti mahasiswa asal Indonesia juga disediakan tempat tinggal, area riset yang terbuka dan juga kerjasama penelitian.

Sebelum berdiskusi terkait pendidikan di Australia, Dubes Australia tersebut juga melihat karya-karya mahasiswa dan peneliti UKWMS seputar pengembangan kualitas kehidupan manusia dan lingkungan hidup. 

Karya-karya tersebut antara lain adalah pemanfaatan limbah alam untuk pengolahan limbah industri, maupun konsep Integrated and Comprehensive Health Science Campus (IHSEP) UKWMS.

Mahasiswa jurusan teknik Kimia Fakultas Teknik UKWMS, Maria Bangun Rizkiana (20) dan Stephanie Novina (21)  memaparkan sejumlah temuan tenaga dan bahan alternative yang dapat digunakan untuk pemanfaatan limbah. 

"Semua bahan yang ada selulosanya seperti kulit singkong, enceng gondok, bida dipakai untu bahan pembuatan elektroda untuk menyimpan listrik. Jadi limbah juga bisa dimanfaatkan," tutur Maria.

Stephanie menambahkan, dari beragam karya dosen dan kakak tingkatnya inilah, ia bisa mengadopsi metodologinya untuk bahan skripsinya, dan terus meneliti beragam pemanfaatan limbah.

Sementara itu, Rektor UKWMS, Drs Kuncoro Foe GDip Sc PhD menjelaskan, sejauh ini universitasnya banyak memiliki dosen yang melanjutkan sekolah ke Australia. Dari 15 dosen lulusan Australia, 2 diantaranya juga telah menjadi peneliti bertaraf internasional.

"Untuk mahasiswa kami sedang mengintegrasikan silabus, agar bisa membuka program Join Degree. Program join degree ini akan dikhususkan untuk jurusan Bisnis, Teknik Kimia, Akuntansi dan Manajemen. Dalam program ini mahasiswa akan menempuh pendidikan selama 3 tahu di Indonesia dan satu tahun di Australia," tandasnya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016