Blitar (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, berjanji akan memberikan solusi pekerjaan bagi mantan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang saat ini sudah pulang ke kampung halaman.
"Tentunya ada solusi misalnya yang jadi penjual bakso. Semua jadi bahan pembahasan kami," kata Bupati Blitar terpilih Rijanto saat bertemu dengan warga mantan Gafatar di Blitar, Senin.
Rijanto mengatakan persolan warga Kabupaten Blitar yang mantan pengikut Gafatar juga menjadi persoalan bersama. Untuk itu, pemerintah pun tidak akan tinggal diam dan ikut melakukan pembinaan.
"Tentunya bersama untuk membina, agar mereka bangkit semanganya untuk bekerja dan bisa menikmati kehidupan bermasyarakat yang sudah ada," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah warga mantan pengikut Gafatar mengaku awalnya tertarik berangkat ke Kalimantan sebab dijanjikan kehidupan yang lebih baik, dengan mengelola tanah.
"Awalnya ingin cari kehidupan baru dan ini jadi tanggung jawab saya sebagai kepalSebanyakftangga. Di sana (Kalimantan) bisa mengerjakan lahan," kata Sujianto, salah seorang warga.
Ia pun mengaku bingung harus bekerja apa ketika kembali ke daerahnya. Di Kalimantan, ia sudah mempunyai ancang-ancang untuk membangun keluarga dan menyejahterakan keluarganya.
Sebanyak 24 warga Kabupaten Blitar yang merupakan mantan pengikut Gafatar sudah sampai di kabupaten ini. Mereka dijemput pemerintah dan langsung dibawa pulang ke kabupaten.
Warga tersebut terdiri dari tujuh kepala keluarga asal Kecamatan Kademangan dan Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. Selain orang dewasa, juga terdapat anak-anak.
Sebelum dipulangkan ke daerahnya, mereka juga sempat mendapatkan bimbingan dari pemerintah. Sejumlah pejabat pun juga sempat mendatangi mereka dan ingin dialog langsung terkait dengan kepergian mereka.
Warga pun juga mendapatkan pemeriksaan oleh tim medis, salah satunya diperiksa tensi darahnya. Mereka juga mendapatkan bantuan berupa alat-alat kesehatan serta sejumlah uang.
Polisi pun berharap kedatangan mereka bisa disambut baik keluarga dan para tetangga. Polisi berharap, warga mau merangkul kembali, walaupun mereka sempat bergabung dengan Gafatar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016