Mojokerto (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kabupaten
Mojokerto, Jawa Timur, mengingatkan jalan penghubung Pacet Mojokerto
menuju ke Batu atau sebaliknya masih rawan longsor saat musim hujan.


Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto Tanto S, Selasa,
mengatakan saat ini kondisi jalan di wilayah tersebut memang rawan
terjadi longsor terutama saat musim hujan.


"Jalan penghubung yang ada di dua wilayah tersebut memang rawan
terjadi longsor mengingat kondisi jalan di lokasi tersebut merupakan
wilayah pegunungan," katanya.


Ia mengemukakan di jalan penghubung itu sendiri pada awal Januari
memang sempat terjadi longsor akibat curah hujan yang cukup tinggi di
wilayah tersebut.


"Selain di jalan tersebut, ada beberapa wilayah lain di Mojokerto
yang juga beberapa wilayah yang berpotensi longsor, diantaranya berada
di Jatirejo, Trawas dan Ngoro," katanya.


Ia mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri lewat jalur
alternatif Pacet - Batu jika terjadi hujan lebat dengan waktu yang lama.


"Potensi longsor di wilayah Mojokerto memang sangat besar terjadi
menyusul banyak di antara wilayah di kabupaten ini yang terdiri dari
pegunungan, sehingga banyak tebing terjal yang rawan longsor," katanya.


Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur telah melongsorkan sebuah
batu besar di jalan jalur Cangar - Pacet, pada awal Januari.


Petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Mojokerto dan instansi terkait langsung mengevakuasi batu
besar akibat longsoran di jalur Cangar-Pacet secara manual.


Wilayah Kabupaten Mojokerto, terutama yang berbatasan dengan
Kabupaten Malang dan Kota Batu rawan terjadi longsor karena berada di
wilayah pegunungan.


Pada saat terjadi musim hujan seperti sekarang ini, potensi longsor
di wilayah tersebut semakin besar dibandingkan dengan musim kemarau.
(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016