Kota Surabaya memiliki modal besar untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016, ucap Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya Jamhadi.
    
Modal besar yang dimaksud Jamhadi adalah potensi besa untuk bisa mengembangkan eknomi kreatif. Maka tidak heran jika "United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization" (Unesco) sudah menetapkan tiga kota di Indonesia sebagai kota kreatif.
    
Untuk mewujudkan semua itu, perlu wadah untuk mengembangkan usaha kreatif. Salah satu wadah yang sudah dilakukan puluhan pelaku usaha kreatif di Surabaya adalah mendeklarasikan Surabaya Creative City Forum (SCCF).
    
"Forum ini dibentuk sebagai wadah agar para pelaku usaha kreatif di kota Pahlawan bisa lebih berkembang dan berdaya saing," timpal Jamhadi yang juga Dewan Pengawas SCCF.
    
Ia mengaku sebelumnya telah membentuk Klinik Bisnis yang juga untuk mewadahi para pelaku bisnis, terutama yang pemula. "Kami bentuk SCCF ini untuk warga Surabaya yang punya ide kreatif dalam membangun usaha," katanya.
    
Menurut dia, SCCF ini diharapkan bisa menjadi media agar ide-ide kreatif yang muncul bisa menjadi sebuah industri dan menghasilkan keuntungan secara ekonomi. 'Saat ini jumlah pelaku usaha kreatif yang bergabung sekitar 400-an orang," katanya.
    
Direktur Utama (Dirut) PT Tata Bumi Raya ini mencontohkan di antaranya Singkawang karena kehidupan budayanya, Bandung karena geliat industri design, dan Pekalongan karena industri batik.
    
"Nah, Surabaya kan kota Pahlawan. Di sini banyak bangunan-bangunan dan kawasan bersejarah yang bisa dikembangkan. Salah satunya Jalan Tunjungan. Ayo hidupkan lagi semangat 'mlaku-mlaku nang Jalan Tunjungan'," tuturnya.
    
Lebih jauh, Jamhadi mengatakan Surabaya memiliki potensi besar menjadi kota kreatif dunia. Selain karena kota berpenduduk tiga juta jiwa ini merupakan pintu gerbang ekonomi Indonesia timur, daya saing warga Surabaya juga lebih tinggi dibanding Bandung.
    
Namun, papar dia, dari sisi pendapatan per kapita, Surabaya masih kalah dengan kota yang dipimpin Ridwan Kamil tersebut (Bandung). Industri kreatif menjadi salah satu peluang ketika banyak perusahaan yang pindah dari Surabaya. Apalagi Surabaya sendiri sudah tidak cocok untuk industri padat karya, melainkan industri padat modal dan kreatif.
    
"Sebagian besar yang bergabung di SCCF ini bergerak di bidang design dan kemasan," kilahnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016