Kediri (Antara Jatim) - Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Kota Kediri, Jawa Timur, kehabisan stok bahan bakar, sehingga banyak pengendara yang kecewa dan menyerbu SPBU yang masih mempunyai stok.
     
Di SPBU Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, sejumlah bahan bakar sudah habis, dan tinggal pertamax yang tersedia. Pengelola memberi tulisan stok habis untuk bahan bakar yang habis. Padahal, saat ini pemerintah telah resmi menurunkan harga BBM. 
     
"Untuk solar habis kemarin, premium, pertalite juga kosong. Ini yang ada pertamax, tapi stok sedikit," kata pengawas di SPBU tersebut Irwan Ardinata saat dikonfirmasi stok, Rabu.
     
Ia mengatakan, biasanya untuk stok pertamax sampai 8 ribu liter, begitu juga dengan stok pertalite dan solar. Sementara, untuk premium sampai 16 ribu liter, namun saat ini hanya ada sisa pertamax.
     
Ia mengaku manajemen sudah DO ke pertamina, namun sampai sekarang juga belum datang. Ia belum tahu kapan barang tersebut datang, sebab dari Pertamina juga belum memberikan kepastian.
     
Irwan mengaku, perusahaan sebenarnya menunggu kepastian tentang turunnya harga bahan bakar sebelum DO ke Pertamina. Hal itu dilakukan, agar tidak menderita kerugian terlalu besar.
     
"Kebanyakan DO setelah ada kepastian turunnya harga. Ini yang pertamax masih dengan harga pembelian sebelum turun, jadi ini rugi," jelasnya. 
     
Ia berharap, harga bahan bakar menjadi lebih stabil, sehingga pengusaha SPBU pun juga bisa memastikan harga jual. Jika harga terus berubah, pengusaha pun mengalami kerugian.
     
Kekosongan juga terjadi di SPBU Jalan Raung, Kota Kediri. Di lokasi ini, stok yang kosong adalah pertalite, sementar bahan bakar lainnya stoknya sangat tipis.
     
Untuk premium misalnya hanya 12 ton, padahal isi tangki 60 ton, solar masih 14 ton padahal isi tangki sekitar 30 ton. Stok itu sangat minim untuk memenuhi permintaan selama sehari.
     
Penanggungjawab SPBU Jalan Raung, Kota Kediri, Isnawan mengaku manajemen sudah melakukan DO sejak dua hari lalu, namun sampai sekarang belum mendapatkan kiriman barang.
     
"Kami belum tahu kapan akan dikirim yang jelas kami sudah DO. Bisa jadi, nanti malam atau besok baru dikirim," ujarnya.
     
Sementara itu, di SPBU tersebut terjadi antrean yang sangat panjang sekitar hampir 1 kilometer. Warga baik pengendara roda dua, roda empat, termasuk pembeli dengan jeriken antre di satu lokasi. Sejumlah pembeli yang tidak ingin antre akhirnya meninggalkan lokasi SPBU. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016