Gresik, (Antara Jatim) - Penjabat Bupati Gresik, Akmal Budianto meminta semua camat yang ada di wilayahnya untuk mendata warga pendatang, sebagai antisipasi deteksi dini serangan teroris pada perayaan Tahun Baru 2016.
Permintaan itu, disampaikan Akmal di Pendopo Kecamatan Cerme saat melaksanakan kunjungan kerja, dan pertemuan jelang perayaan pergantian Tahun 2016, Rabu.
"Barangkali kalau ada di wilayah saudara, misalkan ada warga baru atau kelompok yang mencurigakan segera ditanya dan didata, InshaAllah kalau semua waspada kita semua akan aman”ujarnya.
Akmal mengaku, telah mendapat laporan bahwa wilayahnya adalah salah satu yang patut diwaspadai, sebab beberapa pekan sebelumnya Densus 88 melakukan penangkapan terhadap seseorang di Perumahan Kota Baru Driyorejo (KBD) Gresik.
"Saat ini secara tidak langsung juga ada ribuan orang yang dibina oleh kelompok radikal, oleh karena itu perlu kita waspadai," katanya.
Sebelumnya, Densus 88 melakukan penggrebekan di rumah seorang berinisial JY (38) di Kabupaten Gresik pada Sabtu (19/12) malam, dan dalam peristiwa itu JY langsung dibawa menjalani pemeriksaan.
Penggrebekan di Kabupaten Gresik, merupakan satu rangkaian dengan aktivitas serupa yang dilakukan di dua rumah di Jalan Empunala, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Dalam penggrebekan itu, Densus 88 mengamankan satu unit laptop serta sebuah buku jihad, dan membawa beberapa orang dengan cara menutup kepalanya kemudian masuk ke mobil.
Menanggapi hal itu, Kapolres Gresik AKBP Ady Wibowo mengaku tidak bisa memberikan keterangan secara detail aktivitas yang dilakukan Densus 88, karena penanganan kasus dugaan teroris langsung dibawa wewenang Densus 88.
"Kami sebatas 'back up' atau membantu di tataran lokal Gresik untuk pengamanan warga sekitar, sebab itu wewenang langsung Densus 88 Mabes Polri," katanya di Gresik.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Permintaan itu, disampaikan Akmal di Pendopo Kecamatan Cerme saat melaksanakan kunjungan kerja, dan pertemuan jelang perayaan pergantian Tahun 2016, Rabu.
"Barangkali kalau ada di wilayah saudara, misalkan ada warga baru atau kelompok yang mencurigakan segera ditanya dan didata, InshaAllah kalau semua waspada kita semua akan aman”ujarnya.
Akmal mengaku, telah mendapat laporan bahwa wilayahnya adalah salah satu yang patut diwaspadai, sebab beberapa pekan sebelumnya Densus 88 melakukan penangkapan terhadap seseorang di Perumahan Kota Baru Driyorejo (KBD) Gresik.
"Saat ini secara tidak langsung juga ada ribuan orang yang dibina oleh kelompok radikal, oleh karena itu perlu kita waspadai," katanya.
Sebelumnya, Densus 88 melakukan penggrebekan di rumah seorang berinisial JY (38) di Kabupaten Gresik pada Sabtu (19/12) malam, dan dalam peristiwa itu JY langsung dibawa menjalani pemeriksaan.
Penggrebekan di Kabupaten Gresik, merupakan satu rangkaian dengan aktivitas serupa yang dilakukan di dua rumah di Jalan Empunala, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Dalam penggrebekan itu, Densus 88 mengamankan satu unit laptop serta sebuah buku jihad, dan membawa beberapa orang dengan cara menutup kepalanya kemudian masuk ke mobil.
Menanggapi hal itu, Kapolres Gresik AKBP Ady Wibowo mengaku tidak bisa memberikan keterangan secara detail aktivitas yang dilakukan Densus 88, karena penanganan kasus dugaan teroris langsung dibawa wewenang Densus 88.
"Kami sebatas 'back up' atau membantu di tataran lokal Gresik untuk pengamanan warga sekitar, sebab itu wewenang langsung Densus 88 Mabes Polri," katanya di Gresik.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015