"Mbak, pesan nasi bebek satu talam," celetuk Rahmad Pribadi, satu dari empat pria yang baru sampai pintu masuk rumah makan Bebek Goreng Harissa di dalam kompleks JX Internasional Surabaya.
Dengan kemeja yang sedikit basah akibat gerimis di luar, pria berkaca mata itu memilih kursi dekat pintu masuk dengan alasan bisa melihat segarnya pepohonan dan aspal sepanjang Jalan Ahmad Yani yang basah terguyur hujan.
"Segar kalau lihat hujan dari dalam. Apalagi sambil menyantap makanan pedas," ucapnya kepada Ibad, sahabat karibnya yang meski usianya lebih cocok disebut bapak-anak itu.
Tak lebih dari lima menit, satu per satu pesanan datang, yang dimulai dari segelas es teh menyusul kemudian piring berbahan dasar rotan dan talam berisi nasi dengan bebek goreng satu ekor, lengkap dengan bumbu khusus ala "Putri Madura".
"Ini toh yang namanya Nasi Talam Bebek Putri Madura? Wah... nggak usah dikomando, ayo makan," timpal Rahmad sambil memotong bagian paha bebek.
Ya, jika biasanya disuguhkan per orang per porsi, kini bagi anda bisa rasakan nikmatnya kebersamaan makan nasi bebek setalam ramai-ramai.
Menu setalam ini tentu untuk berbagi sama rata sama rasa dengan komposisi bebek satu ekor lengkap dengan bumbu khususnya.
Dengan rempah-rempah lombok muda, lombok rawit, tomat muda, kacang tanah juga teri medan ditumis dengan minyak samin juga "olive oil" (minyak zaitun), penyajiannya lengkap dengan nasi putih berkaldu tipis dari sumber sayur muda dan cabe hijaunya. Hhhmmm...
Pemilik Bebek Goreng Harissa Wawan Sugianto mengaku ide menyuguhkan nasi bebek setalam ini berawal dari filosofi yang di Negara Arab dengan ciri khas talam kebuli berlauk daging kambing dan di Indonesia dengan nasi tumpeng.
Sejarahnya sendiri, kata dia, sudah berabad-abad keberadaannya, sebagai tanda kasih jamuan sehari-hari keluarga bangsawan dan raja-raja tempo dulu.
"Jadi, nasi talam adalah jamuan penuh cinta kasih kebersamaan," tutur pria berpotongan pelontos yang juga seorang juru masak senior tersebut.
Sedangkan, bagi yang tetap ingin makan nasi bebek seporsi sendiri, tersedi menu andalan lainnya, yakni Nasi Bebek Putri Madura Pura-Pura, Nasi Bebek Sambal Awang-Awang, Nasi Bebek Sambal Cemburu.
"Bagi yang tidak suka bebek, kami menyedikan nasi ayam dengan menu sama," terang pria asal Bojonegoro tersebut.
Tidak itu saja, bagi anda pecinta kuliner yang kelaparan saat tengah malam, kini tidak perlu khawatir karena di sana pintu terbuka lebar-lebar selama 24 jam non-stop. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Dengan kemeja yang sedikit basah akibat gerimis di luar, pria berkaca mata itu memilih kursi dekat pintu masuk dengan alasan bisa melihat segarnya pepohonan dan aspal sepanjang Jalan Ahmad Yani yang basah terguyur hujan.
"Segar kalau lihat hujan dari dalam. Apalagi sambil menyantap makanan pedas," ucapnya kepada Ibad, sahabat karibnya yang meski usianya lebih cocok disebut bapak-anak itu.
Tak lebih dari lima menit, satu per satu pesanan datang, yang dimulai dari segelas es teh menyusul kemudian piring berbahan dasar rotan dan talam berisi nasi dengan bebek goreng satu ekor, lengkap dengan bumbu khusus ala "Putri Madura".
"Ini toh yang namanya Nasi Talam Bebek Putri Madura? Wah... nggak usah dikomando, ayo makan," timpal Rahmad sambil memotong bagian paha bebek.
Ya, jika biasanya disuguhkan per orang per porsi, kini bagi anda bisa rasakan nikmatnya kebersamaan makan nasi bebek setalam ramai-ramai.
Menu setalam ini tentu untuk berbagi sama rata sama rasa dengan komposisi bebek satu ekor lengkap dengan bumbu khususnya.
Dengan rempah-rempah lombok muda, lombok rawit, tomat muda, kacang tanah juga teri medan ditumis dengan minyak samin juga "olive oil" (minyak zaitun), penyajiannya lengkap dengan nasi putih berkaldu tipis dari sumber sayur muda dan cabe hijaunya. Hhhmmm...
Pemilik Bebek Goreng Harissa Wawan Sugianto mengaku ide menyuguhkan nasi bebek setalam ini berawal dari filosofi yang di Negara Arab dengan ciri khas talam kebuli berlauk daging kambing dan di Indonesia dengan nasi tumpeng.
Sejarahnya sendiri, kata dia, sudah berabad-abad keberadaannya, sebagai tanda kasih jamuan sehari-hari keluarga bangsawan dan raja-raja tempo dulu.
"Jadi, nasi talam adalah jamuan penuh cinta kasih kebersamaan," tutur pria berpotongan pelontos yang juga seorang juru masak senior tersebut.
Sedangkan, bagi yang tetap ingin makan nasi bebek seporsi sendiri, tersedi menu andalan lainnya, yakni Nasi Bebek Putri Madura Pura-Pura, Nasi Bebek Sambal Awang-Awang, Nasi Bebek Sambal Cemburu.
"Bagi yang tidak suka bebek, kami menyedikan nasi ayam dengan menu sama," terang pria asal Bojonegoro tersebut.
Tidak itu saja, bagi anda pecinta kuliner yang kelaparan saat tengah malam, kini tidak perlu khawatir karena di sana pintu terbuka lebar-lebar selama 24 jam non-stop. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015