Surabaya (Antara Jatim) - Badan Pengawas Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) mendukung usulan direksi PDTS KBS untuk menaikkan tarif tiket masuk KBS menyusul beban biaya operasional yang tinggi.
    
Ketua Badan Pengawas (Bawas) Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS, Heri Purwanto, di Surabaya, Jumat, mengatakan meski kerugian KBS terus membengkak akibat naikknya beban biaya operasional, namun sejauh ini belum ada rencana tarif tiket masuk, melainkan tarif tiket masuk KBS sebesar Rp15.000.
    
"Sebenarnya direksi KBS sejak tahun lalu sudah mengajukan ke wali kota Surabaya agar ada kenaikan tarif tiket masuk KBS," katanya.
    
Hanya saja, lanjut dia, wali kota belum menyetujui. Alasannya, saat ini banyak sarana dan prasarana di kebun binatang di Jalan Setail itu kurang memadai.
    
Selain itu, lanjut dia, pihaknya sendiri juga menyadari bahwa infrastruktur di KBS masih jauh dari nyaman. "Saya sudah mengajukan sejak tahun lalu. Saya menyadari memang banyak yang perlu dibenahi. Tapi masak dibiarkan seperti ini terus," katanya.
    
Heri menjelaskan sebenarnya kenaikan tarif tiket masuk itu penting karena biaya operasional naik. Tahun lalu, kerugian KBS akibat beban operasional sebesar Rp770 juta, sedangkan tahun ini diperkirakan membengkak menjadi Rp1 miliar.
    
Hal ini dikarenakan tekanan kenaikan Upah Minimum Kota (UMK). Memang saat ini KBS mendapat dana dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sebagai tambahan modal. Setidaknya sudah sekitar Rp25 miliar dari Pemkot yang dikucurkan ke KBS. Jumlah ini masih kurang sebesar Rp25 miliar.
    
"Ini karena pemkot sebelumnya berjanji akan memberi modal KBS sebesar Rp50 miliar," katanya.
    
Lebih jauh, Heri menambahkan pada 2016, KBS berencana membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Pemkot sendiri juga mendesak agar IPAL segera dibangun di KBS karena hingga saat ini kebun binatang peninggalan warga Belanda itu belum memiliki IPAL.
    
"Sebenarnya sejak setahun lalu Pemkot minta KBS bangun IPAL. Ini karena limbah KBS tidak pernah diolah dan dibuang  begitu saja," ujarnya.
    
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Mazlan Mansur sepakat ketika KBS tidak menaikkan tarif tiket masuk. Menurut dia, masih banyak sarana dan prasarana di KBS yang perlu dibenahi. Dengan keadaan yang ada sekarang, sangat tidak tepat ketika harus ada kenaikan.
    
Selain itu, kata dia, kinerja KBS sejauh ini juga belum memuaskan. "Kami tidak sepakat ada kenaikan tarif. Harus ada evaluasi dulu. Sampai saat ini kan KBS begitu-begitu saja tanpa ada pembenahan yang berarti," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015